JAKARTA - Menjelang lengser dari kursi Direktur Utama Pertamina, Arie H Soemarno mulai buka suara tentang kondisi perminyakan nasionalArie yang tinggal beberaha hari lagi di kursi Dirut Pertamina ini mulai membeberkan penyelewengan dalam distribusi minyak tanah.
Menurutnya, masih disubsidinya minyak tanah membuat bahan bakar yang banyak dipakai masyarakat akar rumput ini rawan penyelewengan
BACA JUGA: DPR Prioritaskan RUU JPSK
Bahkan angka kebocoran distribusi minyak tanah yang jatuh ke pihak-pihak yang tak berhak mencapai 35 persen dari jumlah konsumsi nasionalBACA JUGA: 8 Calon Anggota DEN Disetujui DPR
"Karena tidak seperti ituBACA JUGA: Purnomo Tak Mau Pertamina Seperti Petronas
Tetapi memang ada kebocoran distribusi hingga 35 persen," ujar Arie pada diskusi Agenda 23 tentang Kemanan Energi Nasional di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/2).Menurut kakak kandung Rini Soewandi ini, selama masih ada selisih antara harga keekonomian dengan harga subsidi maka distribusi minyak tanah akan tetap diselewengkan"Karena ada selisih hingga Rp 4 ribu antara harga keekonomian dengan harga subsidi," tandasnya.
Karenanya, lanjut Arie yang sebentar lagi akan meninggalkan kursi Dirut Pertamina ini, minyak tanah yang harusnya untuk rumah tangga diselewengkan untuk kepentingan lain.
Terkait lontaran miring Dirut Pertamina tentang distribusi minyak tanah itu, Ketua Komisi VII DPR Airlangga Hartarto menilai angka kebocoran tersebut masih perlu dicek validitasnyaNamun politisi Golkar tak mengingkari jika kebocoran ditribusi minyak tanah itu memang terjadi.
"Karena minyak tanah kan bisa dioplos dengan bahan bakar lainBisa juga disimpan oleh agen untuk dijual lagi (dengan harga non subsidi)," ulasnya.
Karenanya Airlangga mengingatkan agar Pertamina memperbaiki pola distribusi minyak tanahDiharapkan, sistem pengiriman yang selama ini terbuka hingga tingkat agen, dibuat lebih tertutup untuk memastikan minyak tanah sampai ke rumah tangga"Tertutup itu artinya alamat penerimanya jelasSelama ini dengan distribusi terbuka, setelah samai tingkat agen Pertamina tak punya kontrol lagi," ulasnya.
Disinggung bahwa kelangkaan juga dikarenakan program konversi minyak tanah ke elpiji, Airlangga yang tercatat sebagai calon legislatif Golkar dari daerah pemilhan (dapil) Jawa Barat V ini, menegaskan bahwa pada prinsinya DPR setuju dengan konversi minyak tanahNamun katanya, pemerintah diingatkan untuk tetap mempertahankan minyak tanah bersubsidi.
"Karena konversi tidak bisa serentak dan secepatnyaPedagang bakso, mi ayam dan rumah tangga sederhana kan masih banyak yang pakai minyak tanahJadi jumlah minyak tanah bersubsidi dikurang secara bertahap, tetapi konversi elpijinya dioptimalkan," cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutanto Diusulkan Jadi Dirut Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi