jpnn.com - CIPANAS - Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang, Susilo Bambang Yudhoyono telah menyiapkan arsip berisi catatan kepemimpinannya selama 10 tahun terakhir. Arsip itu disiapkan oleh tim khusus yang dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi.
Nantinya, catatan tentang hasil kepemimpinan SBY itu itu akan diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan disimpan di lembaga kepresidenan. Dokumen tentang kepresidenan SBY itu seperti Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2004-2009 dan 2009-2014, maupun RKP, APBN dan APBNP yang sudah ada di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas atau Kementerian Keuangan.
BACA JUGA: Usai Diperiksa, Langsung Ditahan KPK
“Itu saya harap bisa diserahkan kepada tim karena kita perlukan lima copy (salinan, red). Dengan demikian tidak harus kita produksi kembali,” kata SBY saat memberikan pengantar pada rapat kabinet terbatas di Istana Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/8) siang.
SBY menginginkan hal itu menjadi tradisi baru bagi presiden di Indonesia yang mengakhiri masa tugasnya. Dengan demikian, katanya, segala hal yang terkait administrasi pemerintahan tedokumentasikan.
BACA JUGA: Materi Pengaduan ke DKPP Tumpang-tindih
“Dengan demikian dokumentasi kita insya Allah lengkap. Jangan sampai ada seperti dulu, di mana ada naskah Supersemar yang asli banyak sekali versinya, juga sejumlah dokumen yang barangkali kita tidak mendapatkan kopinya disimpan di mana,” imbuhnya.
Presiden yang didampingi Wakil Presiden Boediono juga meminta semua pejabat untuk memulai menjaga ketertiban semua dokumentasi negara, termasuk arsip-arsip nasional. “Ini penting untuk bahan kajian, research dan menjadi arsip penting bagi negara ini terus berjalan dari masa ke masa,” pungkasnya.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Pengamat Anggap MK Masih Berkutat soal Angka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Terduga Teroris Diduga Kirim Logistik untuk Santoso
Redaktur : Tim Redaksi