BACA JUGA: Pemerintah Impor Beras Lagi
Peninjauan oleh sejumlah menteri itu dilakukan, Kamis (23/12), di pasar induk beras Cipinang (PIBC) dan Pasar JatinegaraBACA JUGA: RI Tak Terbukti Dumping Produk Kaca
Sejumlah menteri yang melakukan peninjauan itu antara lain, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Negara BUMN Mustafa Abu Bakar, Menteri Pertanian Suswono, dan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, mengatakan, kenaikan harga bukan karena stok yang kurang, melainkan disebabkan pengaruh musim panen
BACA JUGA: Pengamat Optimis Target Pertumbuhan 6 %
"Memang terdapat kenaikan harga beras medium dalam negeri, namun kenaikan ini karena pengaruh musim panenNanti, begitu masuk musim panen raya Februari-Juni, harga akan turun lagi,’’ kata Hatta.Mengantisipasi harga beras yang terus merangkak naik, pemerintah telah melakukan operasi pasar (OP) dengan mengintensifkan target OPMenurut Hatta, OP yang digelar menggunakan data BPS, tentang perbedaan kualitas beras yang di konsumsi masyarakat di berbagai daerah.
OP di PIBC dilaksanakan sejak 22 November 2010Realisasi penyaluran OP untuk PIBC hingga 21 Desember 2010 mencapai 20.861 tonBeras yang digunakan untuk OP di PIBJ adalah beras Vietnam broken 15 persenHarga jualnya sebesar Rp6.500 per Kg untuk penjualan secara eceran langsung, dan Rp5.600 untuk penjualan ke distributor.
Pasokan beras di PIBC pada 21 Desember 2010 tercatat sebesar 4.303 ton atau lebih tinggi 239 ton dibandingkan pasokan hari sebelumnya, yaitu sebesar 4.064 tonPasokan ini juga lebih tinggi 1.789 ton dari rata-rata pasokan November 2010 sebesar 2.505 ton.
Sementara, stok beras di PIBC hingga 21 Desember 2010 sebesar 27.529 ton, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta selama kurang lebih 9 hari ke depanStok ini lebih banyak 165 ton bila dibandingkan dengan rata-rata stok bulan November 2010 yaitu 27.364 ton.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerapan di Pusat Tersendat, di Daerah Masih Rendah
Redaktur : Tim Redaksi