jpnn.com, PONTIANAK - Agenda Pekan Gawai Dayak tahun 2017 dipastikan akan terus berjalan sesuai rencana semula.
Hal ini menjadi kesepakatan sejumlah Ormas yang sebelumnya menggelar pertemuan di Hotel Kartika Pontianak pada 12-13 Mei lalu.
BACA JUGA: Aksi 1.000 Lilin Tegang, Digeruduk Penolak, Massa Kocar-kacir
Kata sepakat tersebut disampaikan ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, Yakobus Kumis, kepada awak media di Rumah Betang, Jalan Sutoyo, Pontianak, Kalbar, Minggu (14/5).
Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat adat Dayak lainnya seperti mantan Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, advokat DAD Yohanes Nenes, dan sejumlah perwakilan Ormas pemuda Dayak.
BACA JUGA: Sedang Duduk di Warung Kopi, Bambang Diciduk Polisi
Dalam pernyataannya, DAD Kalbar menegaskan sikapnya yang menolak segala bentuk intoleransi dan radikalisme. Mereka juga mengapresiasi sikap TNI/Polri yang mengambil langkah-langkah antisipatif mencegah masuknya faham radikalisme dan intoleransi di Kalbar.
“Kita melihat kehidupan berbangsa bernegara sedang dikoyak, munculnya isu-isu radikalisme dan kepentingan politik jangka pendek,” tutur Yakobus.
BACA JUGA: Mahasiswa IAIN Berbuat Tak Terpuji di Masjid
Ia mengajak masyarakat untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi. Mereka meminta seluruh masyarakat yang ada di Kalimantan Barat untuk sama-sama menjaga keutuhan NKRI.
“Mari kita bergandeng tangan, kita lawan radikalisme, kita lawan bersama-sama paham intoleransi, kita lawan bersama-sama siapa pun yang ingin mengubah Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa indonesia,” tambahnya.
Cornelius Kimha, mantan Bupati Mempawah, juga mengimbau masyarakat Kalbar untuk sama-sama mewujudkan perdamaian.
“Biarlah politik berlalu sesuai dengan momen-momennya, tetapi jangan membawa kita ke hidup yang lebih sengsara, melainkan hidup yang lebih baik,” tukasnya.
Imbuh dia, “Kita juga mengimbau masyarakat Kalbar yang beraneka ragam ini memahami bahwa Kalimantan barat adalah milik kita semua”.
Sementara itui, Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak, Kartius, menegaskan bahwa pelaksanaan event akbar itu tidak bisa diundur karena pemilihan waktu memiliki nilai historis. “Tanggal 20 Mei itu tanggal yang sudah ditetapkan dari 32 tahun lalu,” terangnya.
Pelaksanaan pekan gawai Dayak ditetapkan oleh Gubernur Kalbar kala itu Kadarusno yang bertepatan dengan hari kebangkitan nasional. “Kami tidak akan surut, karena kalau ini surut akan berantakan jadwalnya,” imbuhnya.
Selain itu, kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar ini menyebut pelaksanaan pekan gawai Dayak akan banyak dihadiri tamu dari dalam maupun luar negeri.
“Diperkirakan dari luar negeri ini kita akan kedatangan tamu hampir seribu pada hari pertama saja,” terangnya.
Jumlah tersebut akan semakin besar jika ditambahkan dengan pengunjung dari dalam negeri.
“Diperkirakan di hari pertama dari seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia 30 ribu sampai 40 ribu, ini yang diperkirakan untuk datang,” jelas Kartius.
Ia juga meyakini acara akan berjalan lancar meski saat ini muncul riak-riak di masyarakat.
“Kebetulan ada yang menelpon, “Yus (panggilan Kartius), kami tanggal 20 tidak akan ganggu”, baik karena kita sama-sama anak Indonesia. Saya katakan itu yang lebih baik, kita adalah bersaudara, kami jangan diganggu dan kami tidak pernah mengganggu orang,” tukas orang dekat Gubernur Kalbar ini.
Ia meyakini warga Kalimantan Barat cinta pada kedamaian. “Tapi jika ada gangguan, kita serahkan pada pihak keamanan,” tambahnya.
Kartius mengundang masyarakat untuk turut berpartisipasi mesukseskan pelaksanaan pekan gawai Dayak. Seluruh acara di pekan gawai dayak akan terbuka untuk seluruh masyarakat Kalbar.
“Semua bisa ikut, agar kita bisa saling mengenal dan bertoleransi, kecuali Bujang dan Dare Dayak saja, itu yang boleh ikut memang khusus untuk orang Dayak,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, ketua Ikatan Keluarga Dayak Islam, Prof. H. M. Alamsyah HB, menegaskan bahwa pelaksanaan Pekan Gawai Dayak 20 Mei mendatang merupakan event tetap dan sekaligus telah menjadi agenda daerah.
“Harus kita sukseskan, ini sudah ke 32 kalinya dan ini merupakan tradisi yang tidak bisa kita nafikan,” ujarnya. Ia menyebut pekan gawai Dayak merupakan wujud kesyukuran masyarakat Dayak atas karunia yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa.
Selain itu ia juga menyebut pekan Pawai Gawai Dayak tidak cuma menjadi event daerah namun juga internasional. Karenanya menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kalbar bukan cuma dayak.
“Dalam event ini ada keterlibatan departemen luar negeri khususnya ASEAN, jadi sekretariat ASEAN akan hadir dalam event, jadi harus kita amankan bersama,” pungkasnya. (man/moh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihatlah, Pak Kapolres Tertawa saat Bakar Obat Kuat Wanita
Redaktur & Reporter : Soetomo