Jelang Pemilu 2019, Amplop Laris Manis

Senin, 08 April 2019 – 00:14 WIB
Politik uang masih marak. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANJARBARU - Tim sukses calon legislatif alias caleg mulai bagi – bagi barang, juga praktik politik uang, jelang pencoblosan Pemilu 2019 yang tinggal beberapa hari lalu.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Kelurahan Guntung Payung, Banjarbaru, Kalsel. Dia mengaku baru-baru tadi menerima jilbab dan tas dari seseorang yang mengaku disuruh oleh salah satu calon anggota DPRD Banjarbaru. "Selain itu, saya juga dijanjikan akan dikasih uang 150 ribu mendekati hari H pencoblosan nanti," katanya.

BACA JUGA: Emak - emak Diharapkan Tahan Diri, Berani Tolak Politik Uang

Warga yang enggan namanya ditulis di media itu menambahkan, saat menyerahkan barang, orang yang mengaku suruhan tersebut, memperlihatkan gambar caleg yang dimintanya untuk dipilih dalam pencoblosan nanti. "Padahal jilbab dan tasnya jelek," candanya.

Meski begitu, dia mengaku terpaksa akan mencoblos caleg yang direkomendasikan oleh orang yang datang padanya itu. "Saya sudah terlanjur janji, terpaksa saya pilih caleg itu," ucapnya.

BACA JUGA: Hasil Survei soal Politik Uang: Transfer ke Rekening hingga Bagi - bagi Pulsa

BACA JUGA: Hasil Survei soal Politik Uang: Transfer ke Rekening hingga Bagi - bagi Pulsa

Mulai bergerilyanya timses caleg menjelang pencoblosan, ternyata disebut-sebut mempengaruhi peningkatan penjualan amplop di toko-toko. Amplop semakin laku, kabarnya karena diborong oleh sejumlah peserta pemilu untuk meletakkan uang yang akan dibagi-bagikan ke para pemilih.

BACA JUGA: Bawaslu Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Ketua DPRD Pekanbaru

Salah satu toko yang mulai tertimpa rezeki, lantaran amplopnya laris manis ialah Toko Buku Riyadh Banjarbaru.

"Dalam sebulan terakhir permintaan amplop meningkat cukup signifikan. Setiap hari laku 10 pak lebih. Padahal sebelumnya kurang dari itu," kata Laila, salah seorang karyawatinya.

Bahkan, dia menyebut pernah ada salah seorang pembeli memborong lima pak amplop. Di mana dalam satu paknya berisi 100 lembar. "Amplopnya bervariasi. Ada yang ukuran kecil dan besar," ujarnya.

Namun, Laila mengaku tak tahu kenapa penjualan amplop di tokonya tiba-tiba naik cukup signifikan. "Mungkin ada sejumlah kantor yang kehabisan stok amplop, jadi mereka membeli banyak di sini," ucapnya.

Meski secara terang-terangan ada warga yang mengaku sudah menerima barang dari caleg, namun Bawaslu Banjarbaru hingga saat ini justru belum menerima informasi mengenai adanya praktik bagi-bagi barang dan uang ke pemilih.

BACA JUGA: Pengakuan Caleg yang Gunakan Jasa Broker Suara, Oh Ternyata

"Sejauh ini memang belum ada. Karena kita selalu melakukan tindakan pencegahan dan sosialisasi. Termasuk menyampaikan surat imbauan kepada peserta pemilu," ungkap Ketua Bawaslu Kota Banjarbaru, Dahtiar.

Dia menyampaikan, money politics menjadi fokus pengawasan Bawaslu dalam setiap tahapan pemilu.

"Di saat minggu tenang nanti, Bawaslu RI melalui Bawaslu Provinsi telah meminta semua Bawaslu di kabupaten/kota untuk melakukan patroli pengawasan. Termasuk nantinya akan dibuat posko pengaduan pelaporan dugaan money politic di setiap daerah," pungkasnya. (ris/by/bin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fikchar: Lebih Banyak Orang Berduit tapi Tidak Cerdas Politik jadi Caleg


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler