jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyampaikan berita gembira bagi guru honorer peserta tes PPPK 2021.
Dia memastikan guru honorer yang sudah dinyatakan lulus sekitar 100 ribu orang sesuai pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam rapat kerja 23 September, nama-namanya sudah aman.
BACA JUGA: Jelang Pengumuman Kelulusan PPPK Guru 2021, Syaiful Membisikkan Sesuatu kepada Nadiem
Artinya, kata Huda, kebijakan penambahan afirmasi nanti tidak akan mengubah daftar nama guru honorer yang dinyatakan lulus PPPK Guru tahap I.
"Saya pastikan aman nama-namanya. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Mas Nadiem agar kebijakan baru (penambahan afirmasi, red) jangan sampai merombak peserta yang sudah lulus duluan," tutur Syaiful dalam audiensi Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) secara daring, Kamis (30/9).
BACA JUGA: Heboh Tuduhan Gatot Nurmantyo soal TNI Disusupi PKI, Mahasiswa Ini Datangi Letjen Dudung
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengakui ada banyak guru honorer yang ketakutan akan bergeser namanya ketika afirmasi tambahan diberikan. Bahkan ada juga yang khawatir jika tadinya lulus akhirnya tidak lulus.
Kekhawatiran itu menurut Huda sangat dipahami Komisi X DPR. Oleh karena itu nama-nama yang sudah lulus telah dikunci.
BACA JUGA: Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2021, Guru Honorer Merasa Dipermainkan Pejabat BKN
"Jangan khawatir, saya dan kawan-kawan akan kawal itu," tegasnya.
Huda menambahkan semangat penundaan pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I pada 24 September karena ingin menyelamatkan lebih banyak guru honorer.
Sebab, katanya, jangan sampai 507 ribuan formasi dan yang ada pelamarnya 300 ribu lebih itu sebagian besar kosong.
Maka dari itu, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memberikan tambahan afirmasi sesuai usia, lama pengabdian, kondisi daerah, dan guru honorer difabel.
"Kami meminta afirmasinya minimal 30 sampai 50 persen. Kami mohon doa seluruh guru honorer agar aspirasi ini bisa terealisasi," tandas Syaiful Huda. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad