jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, partainya tidak akan sembarangan mengusung calon yang akan dimajukan dalam ajang pilkada Kota Medan 2015 mendatang.
Ramadhan mengatakan, untuk memimpin Kota Medan dibutuhkan figur yang tidak biasa-biasa saja. Dia menginginkan pimpinan Kota Medan yang akan datang adalah sosok yang berani melakukan terobosan-terobosan, seperti dilakukan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Kepulauan Kundur Segera Diketok Palu jadi Kabupaten Baru
"Kami akan mencari figur yang punya greget, bukan sosok yang biasa-biasa saja. Seperti walikota Bandung, dua bulan memimpin sudah banyak gebrakan yang dilakukan. Nah, untuk Medan, tidak bisa hanya sekedar-sekedar saja. Medan butuh pemimpin yang berani melakukan terobosan-terobosan," ujar Ramadhan Pohan kepada JPNN kemarin (6/8).
Dengan alasan tersebut, anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, partainya tidak akan terpaku harus mengusung kadernya sendiri sebagai calon walikota Medan. Memang, jika ada kader sendiri yang mumpuni, akan diutamakan.
BACA JUGA: UU Pilpres Ditabrak, Pemilih Siluman Marak
"Namun kami tidak akan memaksakan harus kader sendiri. Kami harus mencari tokoh yang dikenal, yang punya integritas, kapabilitas, elektabilitas, dan akseptabilitasnya yang tinggi," kata dia.
Seperti diketahui, sejumlah nama kandidat mulai muncul, antara lain Dzulmi Eldin, politisi PKS Ikrimah Hamidy, dan ada beberapa lagi.
BACA JUGA: Kalau Dimanipulasi, Sama Saja Menyerahkan Leher Saya Dipenggal
Apakah Demokrat tertarik dengan sosok Dzulmi? Ramadhan mengatakan, hingga saat ini partainya belum pernah membahas nama-nama yang akan diusung di pilkada Kota Medan. Meski demikian, diakuinya, hubungan Demokrat dengan Dzulmi juga baik-baik saja.
"Bang Eldin tidak ada masalah. Tapi memang kami belum melakukan penggodokan, toh tahapannya (pilkada Medan, red) baru mulai Oktober," kata mantan wartawan itu. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kotak Suara Hilang, Anggaran Pilkada Medan 2015 Membengkak
Redaktur : Tim Redaksi