jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti beberapa hal terkait rencana penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa daerah.
Salah satu yang disorot KPAI ialah tentang capaian vaksin usia anak usia 12 tahun hingga 17 tahun, yang belum maksimal.
BACA JUGA: Jakarta PPKM Level 3, Anies Baswedan Izinkan PTM Terbatas
Target sasaran 26 juta lebih anak divaksinasi, ternyata belum mencapai. Vaksinasi dosis pertama untuk anak baru menyasar 2.478.886 dan kedua 1.370.995.
"Artinya keinginan Presiden (Joko Widodo, red) membolehkan sekolah bila anak sudah divaksin semua, perlu dipertimbangkan dan dipetakan," kata Komisioner KPAI Jasra Putra dalam keterangan persnya, Kamis (26/8).
BACA JUGA: Ganjar: Kalau Ada yang Mau PTM, Lapor Dulu ke Kami
KPAI, kata Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatra Barat itu, menyoroti pula tentang penerapan protokol kesehatan di sekolah yang akan menerapkan PTM.
Selan itu, perlu juga dibangun tempat isolasi sementara yang aman ketika pemeriksaan suhu seorang anak di atas 37 derajat celcius.
BACA JUGA: 3 Obat Darah Tinggi Paling Ampuh yang Dijual di Apotek
"Begitu juga dengan cek suhu sebelum masuk sekolah, ketika menunjukkan 37 derajat, belum ada tempat transit sementara anak, sebelum dijemput orang tua," tutur Jasra.
Selain itu, kata dia, angka partisipasi anak dalam PTM juga harus dipikirkan. Misalnya, bagaimana mengatasi hambatan anak menerapkan PTM.
Pemerintah, kata Jasra, perlu juga memerhatikan nasib anak yang kehilangan orang tua semasa pandemi COVId-19. Pasalnya, KPAI mendengar kabar ada anak yang khawatir tentang pembiayaan sekolah setelah kedua orang tua meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
"Tentu ini menjadi tugas kita semua dalam mengurangi ancaman di sekitar anak di tengah pandemi, sehingga kita (KPAI) ingin PTM segera terwujud," beber pria kelahiran Sumatra Barat itu. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Aristo Setiawan