Jelang Ramadan, ACT Siapkan Program Bantuan untuk Umat, Suriah & Rohingya Masuk Target

Sabtu, 05 Maret 2022 – 19:04 WIB
Presiden ACT Ibnu Khajar (tengah) bersama Ade Jinggo (paling kiri), Dewan Syariah ACT Ustaz Bobby Herwibowo, Chand Kelvin, dan Ketua Dewan Pembina ACT Imam Akbari (paling kanan). Foto dokumentasi ACT

jpnn.com, JAKARTA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) berharap Ramadan tahun ini yang masih berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19 tidak mengurangi kekhusyukan umat dalam beribadah dan beramal saleh.

Selama periode Ramadan 2022, ACT telah menyiapkan sejumlah program sesuai kebutuhan umat, dengan aktivitas masif, serta didukung tim sukarelawan besar dengan jangkauan luas.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Atasi Kelangkaan Bahan Pangan Jelang Ramadan

Program itu di antaranya berupa bantuan pangan, bantuan untuk guru dan dai di tepian negeri, pembangunan masjid di pelosok daerah, distribusi mushaf Al-Qur’an, dan zakat fitrah.

"Melalui sedekah di saat pandemi, masyarakat bisa lebih menguatkan mereka yang membutuhkan," kata Presiden ACT Ibnu Khajar saat peluncuran tema "Kan Ramadhan" pada Jumat (4/3).

BACA JUGA: 6 Fakta Tentara Wanita Melawan 2 Perampok, AA Disuruh Buka Baju, Ini yang Terjadi

"Tidak hanya di Indonesia, beragam aksi kebaikan selama masa Ramadan juga akan menyapa penduduk di negara terdampak konflik kemanusiaan dan krisis sumber daya, seperti Palestina, Suriah, Yaman, Rohingya, serta benua Afrika," lanjut Ibnu.

Dia menjelaskan Kan Ramadhan memiliki makna semua jenis ibadah, termasuk memberikan sedekah pada bulan suci tidak harus memikirkan alasan-alasan tertentu.

BACA JUGA: AKBP M Tersangka Perbudakan Seksual ABG, Dia Bisa Pecat Tidak Hormat

Menurut Ibnu, semua kebaikan dan ibadah yang dilakukan pada periode tersebut hanya memiliki satu alasan, yakni karena kehadiran bulan Ramadan. Kebiasaan itu pun diharapkan berkelanjutan walaupun Ramadan telah usai.

"Sebelum Ramadan, harus menyambutnya dengan persiapan-persiapan terbaik. Saat Ramadan berlangsung lakukan ibadah-ibadah terbaik termasuk sedekah terbaik. Lalu setelah Ramadan, harus memberi yang terbaik atas berkah dari bulan Ramadan yang kita dapatkan," tuturnya.

Sementara itu, Dewan Syariah ACT  Ustaz Bobby Herwibowo mengatakan meski pahala di bulan Ramadan amat menggiurkan, tetapi melakukan ibadah terbaik bisa dilakukan kapan saja.

Sebab, tidak semua orang akan memiliki cukup umur untuk menjumpai Ramadan 1443 Hijriah.

"Bisa saja besok kita meninggal dunia, jadi, mulailah beribadah, termasuk bersedekah dari sekarang, karena pada bulan Syakban ini, merupakan momen diangkatnya amal perbuatan kita oleh malaikat pencatat amal untuk dilaporkan kepada Allah," terang Ustaz Boby.

Dia mengibaratkan Ramadan adalah musim panen, sedangkan Syakban sebagai masa tanam. Boby pun mengimbau agar masyarakat mulai membiasakan dan meningkatkan ibadahnya sejak bulan Syakban.

BACA JUGA: Angin Kencang di Pondok Cabe, Pohon Meliuk-liuk, Terdengar Suara Mirip Siulan, Warga Panik

"Sehingga nantinya ketika Ramadan tiba, masyarakat terbiasa dengan tingginya intensitas ibadah dan mampu memperoleh pahala ibadah sebaik-baiknya," ujar Ustaz Boby. (esy/fat/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler