Jelang Ramadan, Ini Kiat Menyimpan Daging Secara Benar

Rabu, 17 Mei 2017 – 07:00 WIB
Ilustrasi daging sapi. Foto: JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kebutuhan masyarakat akan daging segar saat bulan ramadan hingga lebaran Idul Fitri dipastikan meningkat.

Nah, untuk menjaga supaya stok daging di rumah anda tetap segar, lima kiat menyimpan daging secara benar yang dirilis Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, ini rasanya perlu anda ketahui.

BACA JUGA: Usai Sidak Distributor Daging, KPPU: Stok Aman Sampai Bulan Puasa

Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, DR. Ir. Jamhari, M. Agr.Sc mengatakan, menjelang hari besar keagamaan, masyarakat biasanya mendapatkan daging yang cukup melimpah, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Karena itu, kiat menyimpan daging secara benar perlu dilakukan agar nutrisi di dalam daging tidak hilang dan tetap terjaga kesegarannya.

BACA JUGA: Banyuwangi Bidik Swasembada Daging

1. Kenali daging yang baik sebelum anda menyimpannya. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging. Apabila daging telah mengalami perubahan warna yang tidak semestinya, daging tersebut tidak layak dikonsumsi.

“Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging,” jelas Jamhari.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Bulog Bakal Salurkan Pasokan Daging ke Batam

2. Menyimpan daging dalam plastik food grade. Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi. Sehingga, ketika akan mengolah daging tidak perlu mengeluarkan semua. Daging sebaiknya dimasukkan ke dalam plastik transparan yang tergolong food grade dan hindari menyimpan daging dalam kantong plastik berwarna-warni.

“Tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan,” ujar dia.

3. Masukkan dan keluarkan daging secara bertahap. Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau ‘rigor mortis pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian refrigerator terlebih dahulu selama 24 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot.

Selanjutnya, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigerator kulkas dan biarkan sampai mencair. Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigerator dan daging dapat dimasak.

4. Pisahkan daging dan jeroan. Jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga disarankan untuk menyimpan di freezer yang berbeda. Tujuannya untuk menghindari adanya kontaminasi silang.

"Meskipun daging disimpan dalam wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” terang Jamhari.

5. Simpan daging dengan suhu yang tepat. Daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari. Di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.

Temperatur -180C, menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikrobia untuk tumbuh.

“Dengan memerhatikan himbauan kami di atas tentang kiat-kiat menyimpan daging secara benar, diharapkan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Khususnya memasuki bulan Suci ramadan yang sebentar lagi sama-sama kita jelang,” pungkas Jamhari.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Ternak Surplus, Harga Daging Kok Melambung?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Daging  

Terpopuler