Jelang Ramadan, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Hadiri Rakor HBKN dan Pengendalian Inflasi

Selasa, 05 Maret 2024 – 08:53 WIB
Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersalaman dengan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian saat menghadiri Rakor HBKN Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 di Jakarta, Senin (4/3). Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, JAKARTA - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 sekaligus Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah.

Kegiatan ini diselenggarakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin (4/3).

BACA JUGA: Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Dampingi Presiden Jokowi Buka Muktamar XX IMM di Palembang

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang memimpin rapat koordinator dalam kesempatan itu mengingatkan seluruh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk terus memantau ketersediaan pangan dan kebutuhan bahan pokok masyarakat selama Ramadan.

"Setiap minggu kita menggelar rapat secara rutin untuk terus menjaga kestabilan inflasi. Rapat ini juga diadakan sejak September tahun lalu. Saya minta kepala daerah mengajak Forkopimda untuk terus menjaga situasi di masyarakat agar tetap tenang, menggalakkan pasar murah dan menjaga ketersediaan pangan di daerah," kata Mendagri Tito.

BACA JUGA: Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Kabar Baik Soal Produksi Padi di Sumsel, Alhamdulillah

Eks Kapolri itu menyebutkan peran pemerintah daerah dan Forkopimda dalam menjaga ketersedian pangan saat Ramadan dan Idulfitri sangat penting guna mengendalikan inflasi.

Menurut Tito, melalui rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diharapkan dapat menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait dan melaksanakan sidak ke pasar.

BACA JUGA: Pj Gubernur Agus Fatoni Dorong Pusat Pelayanan Umum di Sumsel Segera Terapkan e-BLUD

“Distributor agar tidak menahan barang dan berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan," pesan Mendagri itu.

Selain itu, Mendagri Tito meminta pemda juga merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi serta memberikan bantuan transportasi dari APBD.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adiningrat mengatakan inflasi pada Februari 2024, baik secara bulanan maupun tahunan, mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,37 persen dan 2,75 persen.

"Inflasi Februari 2024 secara bulanan maupun tahunan naik masing-masing 0,37 persen dan 2,75 persen. Hal ini diprediksi, karena adanya permintaan cukup tinggi saat Pemilu 2024, di mana penyumbang utamanya berasal dari sektor makanan, minuman, tembakau, transportasi, serta penyediaan makanan dan minuman di restoran," papar Amalia.

Amalia menyebut komoditas utama penyebab inflasi pada Februari 2024 adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng dengan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Februari periode sebelumnya.

“Beras memberikan andil inflasi terbesar serta lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," tambahnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menambahkan rakor sengaja digelar pada awal Maret sehingga koordinasi bersama seluruh pihak dapat dilakukan secepat mungkin.

Hal tersebut dikarenakan demi menjaga stok pangan selama Ramadan dan Idulfitri.

Dia berharap berharap seluruh pihak mengawal kegiatan pengamanan pasokan dan harga pangan.

"Alhamdulillah rakor terlaksana sehingga kita bisa berkoordinasi di awal dan menjaga pelaksanaan ibadah ramadan berjalan lancar dengan memastikan stok pangan aman dan harga stabil," kata Arief.

Arief menyarankan di daerah bisa membuat gerakan pangan murah, sinergi bersama TPID, pemantauan harga pasar baik tradisional, modern perlu terus dilakukan.

"Kami memohon dukungan dari semua stakeholder pangan dan pelaku usaha menjaga pasokan selama ramadan,” ujar Arief. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler