Jelang Ramadan, Razia Gepeng Makin Gencar

Jumat, 20 Juni 2014 – 05:57 WIB

jpnn.com - JELANG Ramadan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang gencar melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah lampu merah di Kota Serang. Hal tersebut dilakukan karena dianggap mengganggu lalu lintas.

Kepala Seksi operasi dan pengendalian, Satpol PP Kota Serang, Misri mengatakan, pihaknya telah melakukan razia di beberapa lampu merah yang ada di Kota Serang yakni, Lampu merah Kali Gandu, Pisang Mas dan Sumur Pecung. "Satu bulan ini kita akan gencar melakukan razia, apalagi sebentar lagi menjelang bulan puasa," ujarnya, kemarin (19/6).

BACA JUGA: Ratusan Calhaj Belum Lunasi Ongkos Haji

Menurutnya, keberadaan gepeng dilampu merah kerap mengganggu para pengendara yang melintas. Sehingga dengan dilakukan razia tersebut diharapkan membuat efek jera gepeng tersebut. "Kami melakukan razia ini secara mendadak, karena bisanya mereka sudah mengetahui jika mau ada razia," ujarnya

Misri menjelaskan, sebanyak enam gepeng berhasil ditertibkan, gepeng tersebut selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang untuk dibina. "Penertiban ini sifatnya hanya penertiban sedangkan untuk pembinaan itu ranahnya Dinsos," ujarnya.

BACA JUGA: Pesta Sabu dan Sex Bebas di Hotel

Sementara Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Serang, lwan Setiawan menyatakan gepeng yang berhasil digaruk akan diberikan pembinaan. "Kita akan bina mereka agar tidak kembali ke jalanan," ujar Iwan.

Dibagian lain, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia (Lansia) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Irma Mulyasari mengatakan, keluarga menjadi salah satu faktor utama dalam mencegah bertambahnya jumlah anak gelandangan. Pasalnya, mayoritas anak gelandangan yang ada di Banten berasal dari keluarga yang kurang harmonis,broken home serta himpitan ekonomi.

BACA JUGA: Dua Saksi Korupsi Proyek Transjakarta Mangkir

Menurut Irma, peran Dinsos tidak lebih hanya sebatas fasilitator dalam upaya mengurangi angka anak gelandangan di Banten, karena fakor yang utama itu ada di keluarga. "Kasih sayang, serta perhatian dari orang tua itu menjadi besar dampaknya terhadap perilaku anak. Sehingga, wajar jika kemudian perilaku anak yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua menjadi brutal dan nakal," katanya.

Meskipun, lanjut Irma, desakan perekonomian keluarga juga menjadi sebab orang tua membiarkan anak-anaknya hidup di jalanan untuk mencari tambahan uang keluarga. Secara ekonomi memang mereka bisa sedikit terbantu, namun dampak negatifnya sangat besar dirasakan oleh si anak. "Waktu bermain dan belajar anak-anak terganggu, keselamatannya juga terancam karena sering hidup di jalanan. Bahkan tingkah laku mereka juga akan semakin sulit dikontrol, karena pergaulan di jalanan itu berbeda dengan keluarga," ujarnya. (bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persidangan Hanya 1,5 Bulan, Keputusan MA Dicurigai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler