jpnn.com - JAKARTA -- Tahapan pemilihan presiden mendekati babak akhir, yakni rekapitulasi suara yang bakal digelar 22 Juli 2014 di Komisi Pemilihan Umum.
Polri pun tak mau kecolongan dalam pengamanan momen yang diprediksi bakal menyedot perhatian masyarakat, terutama dua kubu calon presiden dan wakil presiden yang bertarung itu.
BACA JUGA: Pimpinan DPR Bantah Ada Pemanggilan RRI
Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan bahwa pihaknya memang sudah menyiapkan pengamanan untuk seluruh tahapan pilpres.
Bahkan, kekuatan cadangan sudah disiapkan, termasuk back up dari TNI. "Termasuk penebalan pasukan di KPU karena perhitungan ada di Jakarta," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/7).
BACA JUGA: Koalisi Merah Putih Bakal Senasib Dengan Koalisi Kebangsaan
Sutarman menegaskan, pihaknya pun menjaga dua titik perbatasan masuk dan keluar Jakarta untuk antisipasi gerakan massa. "Kami menjaga dua titik dari perbatasan Banten dan Bandung untuk mengantisipasi adanya gerakan massa," kata Kapolri.
Kendati demikian, jenderal bintang empat ini berharap tidak ada gerakan massa saat rekapitulasi nanti. "Sehingga keadaanya aman," katanya.
BACA JUGA: Mantan Suami Ketemu, Peggy: Kabar Baik di Bulan Ramadan
Alumnus Akademi Kepolisian 1981 ini pun berharap tidak terjadi tindakan-tindakan anarkisme yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mudah-mudahan tidak ada. Tapi, Polri polri sudah menyiapkan kekuatan dan melatih kalau terjadi kontijensi," kata bekas Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akan Divonis, Budi Mulya Tumpahkan Kekesalan Selama Dibui
Redaktur : Tim Redaksi