jpnn.com - JAKARTA--Transparansi dan akuntabilitas menjadi kata kunci yang perlu diwujudkan dalam pelaksanaan seleksi CPNS untuk pelamar umum tahun ini.
Demikian ditegaskan Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana di Jakarta, Selasa (20/8).
BACA JUGA: Telusuri Sumber Uang yang Diserahkan ke Rudi
Dijelaskannya, untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD) pada seleksi CPNS pelamar umum tahun ini menerapkan dua sistem. Pertama, sistem seleksi yang menggunakan Computer Assisted Test (CAT) bagi instansi pemerintah yang telah siap dalam mengimplementasikannya.
Pada sistem ini, BKN memfasilitasi pemanfaatan CAT sebagai metode yang terbukti keandalannya.
BACA JUGA: PD Dorong KPK Usut Temuan Dana di Ruangan Sekjen ESDM
Kedua, sistem seleksi yang menggunakan lembar jawaban komputer (LJK), bagi instansi pemerintah yang belum siap. Ada pun Tes Kompetensi Bidang (TKB) dan wawancara akan dilaksanakan sesuai kebutuhan masing-masing instansi pemerintah.
“Pada konteks ini, dua belas kantor regional (kanreg) BKN pun mengupayakan optimalisasi CAT bukan hanya penerimaan CPNS, tapi juga keperluan kepegawaian lain, seperti ujian kedinasan dan kenaikan pangkat,” ujarnya.
Ia mengimbau 12 kepala Kanreg dan para pejabat struktural terkait dapat membangun kesamaan persepsi dalam aspek kebijakan dan teknis seleksi penerimaan CPNS khususnya melalui sistem CAT.
BACA JUGA: ICW Mensinyalir Dugaan Korupsi Lebih Besar di Era BP Migas
"Semua Kanreg BKN memiliki wewenang dan berperan penting dalam kesuksesan proses seleksi penerimaan CPNS melalui jalur CAT ini," tandas Bima. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut Tetap Optimis Jadi Ketua Komisi III
Redaktur : Tim Redaksi