Jelang Unas, Kepsek Diminta Hindari Tekanan Atasan

Jumat, 08 April 2011 – 01:08 WIB

JAKARTA - Menjelang pelaksanaan ujian nasional (Unas) jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP), seluruh kepala sekolah (Kepsek) diimbau untuk tidak mudah terpengaruh dengan kondisi politik yang terjadi di daerah masing-masingKoordinator Pelaksanaan dan Pengawasan Unas Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Rochmat Wahab, mengungkapkan, dalam konteks politik lokal biasanya ada tekanan dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kepada para kepala sekolah.

Rochmat mencontohkan Kadisdik yang dapat dengan bebas keluar masuk ruang penyimpanan soal Unas di rayon yang sebenarnya hanya pejabat yang berwenang saja yang berhak memasukinya

BACA JUGA: Jelang Unas, Kafe-kafe Dirazia

Selain itu, Kadisdik juga sering memerintahkan Kepsek untuk meloloskan nama siswa tertentu dengan agar memperoleh nilai tinggi dalam ujian sekolah
Jika Kepsek tidak melakukan perintah Kadisdik itu, maka akan ada hukuman tersendiri.

"Biasanya, Kepsek selalu berada di bawah tekanan Kadisdik pada saat pelaksanaan Unas

BACA JUGA: Rogoh USD 500 juta Demi Sekolah di Mancanegara

Sehingga, kondisi tersebut yang menimbulkan potensi kecurangan dalam pelaksanaan Unas di wilayah setempat," ungkap Rochmat ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Kamis (7/4).

Rochmat yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini mengatakan, tak hanya tekanan saja yang akan diterima Kepsek
Menurutnya, dukungan masyarakat untuk menciptakan kejujuran selama Unas berlangsung juga masih minim

BACA JUGA: Lima Paket Soal Unas Sudah Diuji Coba



"Kejujuran itu bukan hanya diciptakan oleh sekolahAkan tetapi juga harus didukung oleh masyarakat dan semua level birokrasiKarena hingga saat ini masih banyak oknum yang main belakangContohnya, ada bimbingan belajar yang memberikan bocoran soal Unas,"  ujarnya.

Rochmat juga mengungkapkan, dari evaluasi pengawasan Unas tahun 2010 lalu memang masih banyak yang kacauKhususnya menyangkut rayon yang tidak disiplin dalam menyimpan soal

Karenanya, lanjut Rochmat, amplop soal yang sudah disegel dari percetakan seharusnya disimpan di dalam lemari yang terkunci dengan kunci ganda"Tapi yang kami dapati justru kuncinya hanya satuHarusnya kunci itu dipegang oleh Kepsek dan salah satu perwakilan dari satuan pengawas Unas di tempat tersebutJadi rawannya itu ada di rayon," tukasnya.

Rochmat juga mengatakan, sistem pengaturan penempatan bangku siswa peserta Unas juga sudah diatur bahwa tiap ruangan ujian hanya terdiri dari 20 orang siswaSelain itu, jika pada pelaksanaan Unas tahun lalu posisi duduk peserta ujian dibagi berdasarkan nomor genap di sebelah kiri dan ganjil di sebelah kanan, maka pada pelaksanaan Unas tahun ini posisi duduk siswa akan tetap berurutanHanya saham pembagian soalnya yang akan diacak. 

"Unas tahun ini kan menggunakan lima paket soal UnasA,B,C,D,dan ENanti pembagian soalnya akan diacak, sehingga para siswa tidak akan saling mengetahui jenis soal yang akan diterima oleh teman di sebelah kanan, kiri, depan atau belakangnya," paparnya(Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Pendidikan ke Luar Negeri Rp5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler