Jemaah Abu Tours and Travel Hanya Ingin Berangkat Umrah

Kamis, 01 Maret 2018 – 03:05 WIB
Penyidik Subdit I (Kamneg) Ditreskrimum Polda Sumsel menggeledah kantor Abu Tours and Travel Cabang Palembang. Foto: Budiman/Sumeks/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Manajemen biro jasa umrah, Abu Tour and Travel yang diduga melakukan tindak penipuan berkomitmen akan memberangkatkan jemaah awal Maret 2018 ini.

Ada sekitar 400 jemaah yang pertama akan diberangkatkan Abu Tours and Travel cabang Palembang ke Tanah Suci. Janji ini tentu saja disambut baik para jemaah yang menunggu kepastian.

BACA JUGA: Abu Tours Janji Segera Berangkatkan 400 Jemaah

“Saya berharap bisa berangkat, itu saja. Akan saya datangi terus kantor Abu Tours sampai ada kepastian,” ujar Nur, 54. Katanya, dia dan jemaah lain akan menagih komitmen travel tersebut.

Terkait proses hukum yang berjalan, Nur menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Menurutnya, jika kemudian ada dari pihak Abu Tours yang jadi tersangka, itu sebuah konsekuensi. “Polisi lebih tahu yang seharusnya. Yang jelas, dengan adanya masalah ini, dari pihak Abu Tours harus bertanggung jawab,” tukasnya.

BACA JUGA: Puluhan Jemaah Saksikan Polisi Geledah Kantor Abu Tours

Jemaah Abu Tours lainnya, Muklis (60) mengatakan tak berharap pimpinan travel umrah itu ditangkap. Karena itu bukan tujuan utamanya. Ia hanya berharap bisa berangkat ke Tanah Suci bersama sang istri.

Waktu penggeledahan kantor Abu Tours dua hari lalu, dia termasuk yang ikut datang melihat. Muklis bertemu dengan pegawai travel tersebut. “Sudah tanya langsung, dijanjikan Maret atau April nanti berangkat ke Mekah,” katanya.

BACA JUGA: Korban Abu Tours yang Melapor sudah Capai 682 Jemaah

Warga Ogan Ilir ini juga menanyakan langsung soal maklumat yang salah satu poinnya meminta jemaah menambah biaya Rp15 juta jika ingin berangkat. Penjelasan yang diterima Muklis, tidak ada biaya tambahan atau syarat lain. Dia dan istri mendaftar umrah mengambil paket reguler Rp26 juta.

Penjelasan lain dari pihak Abu Tours yang ia terima, paket reguler seperti yang diambilnya tidak pernah ada masalah. “Kata orang Abu Tours, yang bermasalah itu paket promo,” imbuhnya.

Pantauan di kantor Abu Tours siang kemarin, tampak beberapa pria di depan pintu yang kemarin dibuka. Setidaknya ada tiga koper, dua hitam satu merah yang dibawa keluar. Entah apa isinya.

Kuasa hukum Abu Tours, Eri Edi Satrio mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan jajaran Polsek Ilir Barat 1 untuk melepas police line. Setelah itu, barulah bisa kantor di kawasan Pakjo tersebut beroperasi kembali. Termasuk meminta pengamanan agar operasional tidak terganggu.

“Secepatnya dibuka. Saya percaya masyarakat, khususnya para jemaah bisa menahan diri,” ucap Edi. Dia menegaskan kalau Abu Tours sedang berupaya memberangkatkan semua jemaah yang tertunda keberangkatan ke Tanah Suci.

Untuk jadwal dan jumlah jemaah yang diberangkatkan, ia tidak tahu. “Tapi, saya diinformasikan pada awal Maret ini juga, ada pemberangkatan,” tukasnya. Sementara itu, Polda Sumsel tak menghentikan penyelidikan terhadap laporan para jemaah Abu Tours.

Komitmen manajemen travel itu untuk memberangkatkan jemaah tak memengaruhi proses hukum. “Proses hukumnya tetap berjalan,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.

Dengan pelapor yang mencapai ratusan orang, berat rasanya pimpinan Abu Tours untuk lepas dari jerat hukum. Apalagi, dari sekitar 7.000 jemaah di Sumsel yang sudah mendaftar dan membayar, belum ada yang berangkat sejak kasus ini mencuat.

Jenderal bintang dua itu menyebut, ada indikasi pelanggaran pidana tentang penggelapan dan penipuan. Tidak menutup kemungkinan melanggar UU Perlindungan Konsumen dan UU Pencucian Uang.

“Tentu akan dicek, apa aset dan usahanya. Kenapa dari sekian ribu jemaah yang sudah setor, tidak berangkat juga. Ke mana uang mereka. Ini yang buat saya prihatin,” sambungnnya. (vis/wly/afi/kms/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abu Tours Klaim Jemaah yang Belum Berangkat Tersisa 12 Ribu


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler