jpnn.com, KEDIRI - Jembatan di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dirobohkan Selasa sore lalu.
Akibatnya, berbagai dampak dirasakan warga, mulai sisi ekonomi hingga pariwisata.
BACA JUGA: Usia Masih 8 Tahun, Sehari 2 Kali Nyabu
Warga harus mencari jalur alternatif terdekat untuk menyeberangi sungai yang dilewati jembatan tersebut sebelumnya.
Untuk jarak terdekat pun, mereka harus berputar sejauh 1 kilometer.
BACA JUGA: Remaja Tak Tamat SMP Bawa Siswi SMA ke Kamar
Karena proses perbaikan jembatan itu, setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Semen yang terkena imbas.
Yakni Desa Kedak, Pagung, dan Joho. Ketiganya adalah desa yang bertumpu pada bidang pariwisata.
BACA JUGA: Terbongkar Lagi! Muda dan Cantik Tarifnya Jutaan
Dari pantauan Jawa Pos Radar Kediri, untuk melintasi Sungai Kedak, hanya ada dua jalur alternatif jika ingin bisa mencapai desa terakhir di bagian barat, yaitu Joho.
"Kini hanya dua jembatan yang bisa digunakan untuk alternatif. Itu semua kecil-kecil, tidak bisa untuk simpangan mobil," kata Kepala Desa (Kades) Joho Deddy Saputra.
Dia menambahkan, gara-gara sulitnya akses tersebut, kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Joho berkurang.
Dampak itu mulai terasa sekitar Oktober lalu, saat jembatan tidak boleh dilewati kendaraan roda empat karena mulai rusak.
Sejak itulah jumlah pengunjung ke desanya menurun hingga separo.
"Padahal, saat akses masih lancar, sebulan minimal kami bisa capai 2.000 pengunjung," tutur Deddy.
Penurunan itu terlihat pada Minggu, saat puncak-puncaknya jumlah pengunjung. (fiz/c11/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Spanduk Pancasila Dirusak
Redaktur & Reporter : Natalia