"Berdasarkan prakiraan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Kementerian ESDM serta BMKG, kemungkinan terjadinya letusan dahsyat anak Gunung Krakatau, masih relatif lama atau di atas 100 tahun lagi
BACA JUGA: Disiapkan Prepres Tentang Sanksi Penerima Remunerasi
Dengan data tersebut, maka sudah selayaknya pembangunan Jembatan Selat Sunda ini dipercepat,” ujar Mangara, dalam rapat bersama Menteri PU, BMKG dan Pemerintah Provinsi Lampung serta Banten, untuk membahas antisipasi letusan anak Gunung Krakatau, Senin (7/3).Menurut Mangara, percepatan pembangunan Jembatan Selat Sunda itu, sejalan dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional
BACA JUGA: Hindari Kriminalisasi Kasus Sisminbakum
"Itu memerlukan pemecahan yang cepat, lewat pembangunan Jembatan Selat Sunda,” ujar Mangara.Sementara, Menteri PU Djoko Kirmanto, memastikan bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda itu sudah akan dilakukan pemerintah
Jembatan tersebut, lanjut Djoko, akan terdiri dari dua lajur, masing-masing untuk jalur kendaraan dan kereta api
BACA JUGA: 11 Instansi Pusat Terbaik Akuntabilitas Kinerja
Namun soal anggarannya, menurut Djoko, hingga kini belum dapat diputuskan besarannya.Ditambahkannya, jarak jembatan yang menghubungkan Merak-Bakauheni itu sendiri dari lokasi anak Gunung Krakatau, adalah sekitar 50 kilometer"Desain masih terus dimatangkan, guna mengantisipasi secara baik dari kemungkinan bencana tsunami dan dampak letusan anak Gunung Krakatau," tukasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat: Lapindo Wajib Dipertanggungjawabkan Aburizal
Redaktur : Tim Redaksi