JAKARTA - Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) senilai Rp 250 triliun sudah mendekati penyelesaian studi kelayakan (feasibility studies)Tim pelaksana, Profesor Wiratman Wangsadinata dari Wiratman Associates mengatakan pelaksanaan proyek akan merangkul tenaga ahli dari lokal dan internasional termasuk konsultan asal Italia, Stretto di Messina.
"Di seluruh dunia sudah ada tenaga-tenaga ahli yang sudah mempersembahkan karyanya berupa jembatan, kenapa kita tidak merangkul mereka saja?" kata Wiratman di Kementerian PU di Jakarta, Kamis (15/12)
BACA JUGA: Mobil Pribadi Dilarang Beli Premium
Dia mengaku pembangunan JSS akan tetap dipimpin oleh lokal tetapi teknologi luar negeri bisa kita adopsi
Rencananya, konsultan Stretto di Messina Italia yang membangun jembatan yang menghubungkan Italia dengan Pulau Sicilia akan digandeng
BACA JUGA: Swasta Diminta Dukung Pembangunan Infrastruktur
"Mereka nanti terlibat dalam pengawasan proyek dan desain konstruksi, karena jembatan Messina strukturnya sama dengan JSS," kata WiratmanMenurutnya, sejak dikeluarkan Perpres Nomor 86 tahun 2011 tentang pembangunan JSS, proses studi sudah dilakukan
BACA JUGA: Upah Karyawan Freeport Non Staf Naik 24 Persen
Studi akan menghasilkan pra studi kelayakan"Kami diberi waktu setahun untuk melakukan studi kelayakan," lanjutnya.Setelah studi kelayakan selesai, diharapkan Wiratman sudah ada pembangunan konstruksi pada 2014Jembatan JSS sepanjang 29-30 kilometer itu terbagi atas lima seksi yakni dua seksi bentang tengah diatas 2200 meter"Masuk jenis jembatan gantung ultrapanjang," katanya
Seksi lainnya menggunakan jembatan konstruksi beton biasa sehingga tetap menyerap tenaga ahli lokal dan pekerja lokal dilapanganPihaknya memilih baja untuk bentang panjang karena JSS melewati dua palung laut yang sangat lebar
Palung melewati jalur lalulintas kapal internasional yang harus memiliki persyaratan untuk kapal-kapal internasional"Tinggi jembatan pada seksi itu harus di atas 85 meter," katanya
Konstruksi jembatan JSS diakui Wiratman merupakan konstruksi kabel suspensi Generasi IIISementara untuk jembatan Kutai Kertanegara yang sempat ambruk menggunakan konstruksi kabel suspensi Generasi I
"Jadi, JSS sudah sangat lebih maju dari Jembatan Kukar, tidak perlu khawatir," lanjutnya
Terkait JSS yang melewati anak gunung Krakatau yang masih aktif, Wiratman mengaku tidak perlu khawatir berlebihanAlasannya, anak gunung Krakatau meletus menimbulkan gempa vulkanik
"Gempa Vulkanik lebih ringan daripada tektonik, dan hanya menyebabkan dampak setempat, posisi jembatan JSS masih jauh dari anak gunung krakatau," jelas Wiratman
Sedangkan untuk mengatasi faktor angin atau badai, disain kabel suspensi sudah diperhitungkan akan dampak resonansi seperti kasus ambruknya jembatan Tacoma Narrows"Getar-getar kabel yang menghasilkan resonansi dan amplitudo akan dihitung tepat," katanya(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamen ESDM Anggap Subsidi BBM Seperti Membiayai Perang
Redaktur : Tim Redaksi