Jembatan Tertimbun Lahar, 5 Desa Terisolir

Rabu, 10 November 2010 – 05:50 WIB

MAGELANG - Banjir lahar dingin di Kabupaten Magelang terus menimbulkan masalahTerakhir, sebuah jembatan di Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung yang membentang atas Kali Putih tertutup material berupa pasir dan batu

BACA JUGA: Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang

Akibatnya, akses lima desa yang berada di sebrangnya terisolasi lantaran jembatan tidak berfungsi.

Jembatan setinggi enam meter dari dasar sungai itu, kini penuh dengan material disertai pepohonan yang tumbang dan terseret arus
Gorong-gorong di  bawah jembatan akhirnya tidak berfungsi

BACA JUGA: Ribuan Warga Masih Bertahan di Zona Bahaya

Air sungai yang berwarna pekat kecoklat-coklatan akhirnya mengailir diatasnya.

Akibatnya, jembatan selebar 10 meter dan panjang 50 meter itu, kini tidak bisa dilintasi
Padahal, jembatan ini menjadi akses lima desa yang berada di wilayah tersebut

BACA JUGA: Jalur Selo-Magelang Dibuka Lagi

Diantaranya Desa Mranggen, Desa Ngargosuko, Desa Pucang Anom, Desa Pandan Retno dan Desa TegalranduKelima desa itu rata-rata berjarak 9-11 kilometer dari puncak merapi.

"Warga yang mengungsi tidak bisa kembali ke rumah untuk memberikan ternak dan bekerja nguli pasir," tegas Fikri, 34, warga  Desa Mranggen, Kecamatan Srumbung, kemarin.
    
Menurutnya, gorong-gorong jembatan tersebut sudah tidak berfungsi secara maksimal saat terjadi banjir lahar dingin Jumat pekan lalu"Pohon-pohon yang terbawa arus melintang, kemudian ditumpuki bebatuan dan pasirJadi lah seperi ini," terang dia.

Imam Awali, 45 warga Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Magelang menyatakan banjir lahar dingin yang menurutnya sudah berkali-kali mengakibatkan aktifitasnya terhambat"Rumah dan pohon salak saya rusak dan morat-marit, padahal saya mau bersihkan tetapi saya tidak berani lewat jembatan karena tertimbun material lahar dinginMau bagaimana lagi?" tegas Imam. 

Imam menyatakan tertimbunya jembatan terjadi baru Selasa (9/11/) siang tadi setelah terjadinya banjir lahar dingin berkali-kali di sekitar jembatanBahkan, lumpur, bebatuan dan pasir yang terbawa oleh banjir lahar dingin sampai masuk ke sebagian lapangan yang ada di sebelah barat daya jembatan itu.

Kanit Reskrim Polsek Srumbung Aiptu Bagyo menyatakan banjir lahar dingin yang terjadi akibat erupsi letusan Merapi mengakibatkan tertimbunya jembatan Kali Putih di Desa Srumbung dan melumpuhkan aktifitas lima desa yang ada dibawah radius 20 kilometerKini pihaknya akan berjaga di sekitar lokasi supaya tidak ada warga yang nekat menyebrang.

"Sebetulnya sudah dilarang oleh anggota kami untuk tidak berada di sekitar jembatan yang tertimbunKhawatirnya banjir lahar dingin datang tiba-tiba kembali dan menyambar wargaApalagi aliran sungai sudah menjadi naik diatas jembatan," tegas Bagyo.
    
Kepala Bidang Pengarian Dinas Pekerjaan Umum Energi dan Sumberdaya Mineral (DPU dan ESDM), Sutoyo mengatakan pihaknya baru akan melakukan peninjaun kondisi jembatan jika kondisi sudah aman"Kita belum diijinkan ke sanaJadi nanti kalau sudah kita lihat saja," terang dia.

Selain menurutup satu jembatan, terjangan lahar dingin mengakibatkan dua jembatan Jembatan Nglamat, Muntilan dan Jembatan Kali Putih di Prebutan Kecamatan Salam retak-retak

Dari pantauan lokasi, kondisi Jembatan Nglamat dengan bentangan 28 meter, lebar 14 meter, memang cukup mengkhawatirkanRetakan memanjang dengan lebar antara satu sampai 10 cm terlihat di bagian sayap jembatan bagian hilir.

Hal itu membuat permukaan talud sayap jembatan ambles dan trotoar yang berada di atasnya pun ikut amblesDemi menjaga keselamatan pejalan kaki, pagar jembatan sisi selatan itu dipasangi semacam garis polisi berwarna kuning.

Menurut sejumlah warga setempat, banjir lahar Minggu (7/11) malam, selain membawa vaterial pasir, juga menghanyutkan batu"Dua batu itu semula tidak ada," kata mereka sambil menunjuk dua bongkah batu sebesar anak kerbau di dasar sungai bawah jembatan.

Kendati begitu, jembatan itu masih mampu menahan beban berbagai jenis kendaraan besar dan kecil yang melintasinyaApalagi selama dua hari terakhir, Jalan Pemuda yang ada di dalam Kota Muntilan itu dibuka untuk dua arah.

Akses jalan ke arah Kota Gudeg yang biasanya lewat Desa Tamanagung, dari pertigaan Monumen Bambu Runcing ditutupSeluruh kendaraan dari arah Magelang menuju Yogyakarta dialihkan melalui Jalan dalam kota.
    
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Magelang Utara Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Jateng, Budi Sudirman mengatakan talud sayap jembatan sudah ada yang retakRetakan kian membesar paska dihantam banjir lahar dingin malam itu.

Kondisi serupa, katanya juga terjadi pada Jembatan Kali Putih di PrebutanTanggul jembatan sepanjang 18 meter, lebar  15 meter, makin mengkhawatirkan setelah terjadi banjir lahan dingin Merapi pada Minggu (7/11) malam.

Dasar sungai naik hingga 2,5 meter, karena dipenuhi material vulkanikSekarang jarak permukaan dasar dengan lantai jembatan tinggal 2 meterKalau sampai lengkungan di bawah lantai tersumbat bongkahan batu besar yang dibawa banjir, aliran lahar bisa meluap ke atas jembatan

"Kondisi itu sudah kami laporkan ke pusat, agar bisa segera ditangani mengingat dua bangunan itu berada di jalur utama Magelang-YogyakartaKami juga terus memantau bangunan lain mungkin turut terkena dampak erupsi merapi," kata Budi(vie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Sukabumi tak Berpotensi Tsunami


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler