jpnn.com - Jenazah Alosyus Bayu Rendra Wardhana, 38, korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya diserahkan pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim ke pihak keluarga, Selasa (22/5).
Penyerahan jenazah pria yang tinggal di Jalan Gubeng Kertajaya I/15 A, itu diwarnai isak tangis oleh keluarga di RS Bhayangkara Polda Jatim.
BACA JUGA: Tangkal Teroris, Polri Ingin Wajib Lapor Tingkat RT Aktif
Bayu, panggilan akrab Alosyus Bayu Rendra Wardhana adalah satpam gereja yang menghalangi dua terduga teroris masuk ke gereja hingga akhirnya bom meledak, Minggu (13/5).
Dari pantauan Radar Surabaya (Jawa Pos Group) di lapangan, sekitar pukul 09.30 lima anggota keluarga Bayu datang mengenakan baju serba warna hitam. Tak berselang lama sekitar pukul 10.30 WIB, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin didampingi pejabat utama Polda Jatim datang untuk melakukan penyerahan jenazah secara simbolis. Keluarga pun turut kedepan ruang forensik RS Bhayangkara Polda Jatim mendampingi.
BACA JUGA: Kalau DPR Reses, Teroris Keburu Hilang
Tepat sekitar pukul 10.42 jenazah Bayu yang ditempatkan di peti mati berwarna putih dikeluarkan dari kamar jenazah. Sontak tante Bayu, Nyonya Martono yang mengenakan baju hitam melihat peti dikeluarkan, tak kuasa menahan tangis.
Sambil memeluk salah seorang petugas rumah sakit, tante korban menangis semakin histeris. Setelah jenazah dimasukkan ambulans, tante Bayu akhirnya dibopong masuk ke sebuah mobil untuk mengiringi kepulangan jenazah korban.
BACA JUGA: Kapolri Usulkan Pembangunan Rutan Teroris di Cikeas
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, penyerahan jenazah Bayu agak tertahan lama di rumah sakit, karena baru selesai tes hasil pemeriksaan DNA.
"Untuk jenazah Bayu baru final pemeriksaan DNA. Karena butuh waktu untuk mengetahui ciri fisik dan tes DNA. Alhamdulillah hari ini diserahkan ke keluarga," ujar Machfud usai melakukan penyerahan dokumen administrasi jenasah kepada keluarga di RS Bhayangkara Polda Jatim, Selasa (22/5).
Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan untuk tiga jenazah terduga teroris yang belum diserahkan, lanjut Machfud, pihaknya berharap besok bisa segera diserahkan dan dimakamkam seperti 10 jenazah lainnya.
BACA JUGA: Brigjen Iqbal: Sutradara Hebat Hollywood pun tak Akan Bisa
"Saya konfirmasi Kabid Dokkes dan Karumkit informasinya hari ini proses tes DNA bisa diselesaikan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin.
Lebih lanjut orang nomor satu di Polda Jatim itu menerangkan jika selesai Selasa, maka Rabu (23/5) ketiga jenazah terduga teroris yang tewas itu akan segera dimakamkan oleh kepolisian. Sebab, keluarga sudah menolak jenazah tersebut.
"Kita akan makamkan seperti yang lainnya. Jadi semua tuntas pasca pengeboman," ucapnya
Dari data yang dihimpun tiga jenasah itu adalah Dita Oeprianto, 47, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuna; Yusuf Fadhil, 18, dan Firman Halim, 16, pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya. Ketiganya merupakan warga Perum Wisma Indah Blok K-22, Wonorejo, Rungkut.
Sementara terkait pengejaran otak bom bunuh diri Surabaya Abu Bakar, Machfud menerangkan bahwa saat ini Densus 88 dan tim Polda Jatim masih bekerja. Pihaknya meminta waktu dan doa supaya bisa menyelesaikan semuanya.
"Yang terpenting masyarakat Surabaya dan Jatim sudah pulih, bergeliat normal kembali. Jalan-jalan sudah macet. Kita bangkit melawan itu, jangan takut," pungkasnya.(rus/rud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 74 Teroris Ditangkap Pascateror Gereja Surabaya
Redaktur & Reporter : Soetomo