Jenazah Berjaket Merah di Dasar Danau Toba Itu Adalah Dika

Minggu, 01 Juli 2018 – 20:45 WIB
DIKA SEMASA HIDUP: Foto Dika semasa hidup. Keluarga meyakini, foto jenazah yang terekam perangkat ROV milik Basarnas, adalah jenazah Dika, sesuai foto yang sempat diunggah ke media social. Foto: Istimewa/Sumut Pos

jpnn.com, SIMALUNGUN - Basarnas pusat memublikasikan foto hasil rekaman perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV) di dasar Danau Toba, Jumat (28/6) lalu.

Berdasarkan rekaman perangkat ROV tersebut, terlihat foto sepeda motor, kursi kapal, dan beberapa jenazah tergeletak di dasar Danau Toba.

BACA JUGA: ROV Milik BPPT Tersangkut Tali KM Sinar Bangun

Sesosok jenazah mengenakan jaket merah juga tampak dalam foto tersebut. Posisi tergeletak kaku di dasar Danau Toba. Jenazah tersebut diduga korban KM Sinar Bangun yang diyakini bernama Dika Ferdian.

Sebab sebelum ikut touring keliling Danau Toba bersama keluarganya, bocah 9 tahun itu mengenakan jaket merah.

BACA JUGA: KM Sinar Bangun di Dasar Danau Toba, Posisi Terbalik

Erwin, anak angkat keluarga Burhanudin –keluarga yang ikut hilang pascakapal tenggelam, meyakini salah satu jenazah yang terekam perangkat ROV, adalah jenazah Dika Ferdian.

“Saya yakin itu Dika. Sebab waktu pergi bersama keluarganya, Dika pakai jaket merah,” ujar Erwin, Jumat (29/6).

BACA JUGA: Kadishub Samosir tak Ditahan Meski Ditetapkan Jadi Tersangka

Dika adalah anak laki-laki keluarga Burhanudin yang bermukim di Jalan Gunung Bendahara, Lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. Bersama keluarganya berjumlah 7 orang, dia berangkat berwisata ke Danau Toba.

Diceritakan Erwin, saat liburan Lebaran lalu, keluarga Burhanuddin memilih touring jalur darat dengan mengendarai tiga sepeda motor, yakni motor Sonic, Supra dan Beat.

Pasangan suami istri Burhanuddin (48) dan Fahrianty (47), beserta empat anaknya yakni Dede Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktavianty (17), Dika Ferdian (9), dan seorang menantu Yani (20).

“Pas lebaran, Bapak sempat pergi ke Belawan. Baru balik ke Binjai. Habis itulah mereka pergi touring, naik motor semua. Naik tiga motor mereka mengambil jalur mutar dari Karo-Dairi-Samosir-Simalungun,” ujar Erwin sambil memegang foto keluarga Burhanuddin.

Erwin mengaku tidak ada firasat apapun atas tragedi maut KM Sinar Bangun. Kenangan terakhirnya, ia disuruh mengecat rumah Burhanuddin sebelum lebaran.

“Bapak terakhir ya nyuruh saya buat ngecat rumah ini. Bapak itu orangnya ‘kan tegas, nggak bisa dibantah. Makanya saya cat lah rumah ini. Baik bapak itu sama kami semua. Di sini semua sudah kayak keluarga kandung,” kisahnya.

Pihak keluarga di Binjai awalnya mengetahui keluarga Burhanuddin ikut jadi korban kapal tenggelam di danau Toba, setelah beredar foto KTP Maya Oktavianty (17), yang diperoleh Tim SAR Gabungan dari sebuah tas yang ditemukan di permukaan Danau Toba.

Hari berikutnya, tim SAR menemukan jenazah Fahriyanti, 47, terdampar di tepian Danau Toba. Jasad Fahriyanti sudah diboyong pulang oleh petugas BPBD Kota Binjai, dan dimakamkan di Kota Rambutan.

Pascatemuan ini, Erwin berharap, seluruh keluarga Burhanuddin yang hilang dapat ditemukan. “Kami berharap, semua diangkat dari dalam Danau Toba,” harapnya.

Sejauh ini, Tim Basarnas masih mencoba mengevakuasi jasad korban yang terekam oleh perangkat ROV. Pengangkatan jenazah direncanakan menggunakan tali dan alat berat di kapal feri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani menyatakan, pihaknya tidak lagi ikut melakukan pencarian di Danau Toba. “Posisi kami tetap menunggu,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jika jenazah yang terekam ROV itu memang Dika asal Binjai, tetap tak dapat diboyong begitu saja ke Binjai, sebelum dilakukan pencocokan antem mortem maupun DNA.

“Semua jenazah yang berhasil diangkat, dievakuasi di Rumah Sakit Pematangraya. Di situ seluruh korban dipusatkan, dan diotopsi,” kata dia.

Menurut Yani, proses antem mortem dan pencocokan DNA biasanya berlangsung dua hari. “Setelah itu baru diumumkan mereka,” jelasnya.

Saat ini,m Dinas Kesehatan Kota Binjai masih menetap di posko RS Pematangraya. Hasil kordinasi Yani, Dinkes Binjai sudah menghubungi adik korban Burhanuddin terkait temuan korban diduga Dika.

“Nanti akan Itu dilakukan pencocokan DNA. Saya lupa namanya (adik Burhanudin). Yang pasti, sudah dihubungi pihak Dinkes Binjai,” jelasnya.

Jika identitas jenazah sudah dipastikan, BPBD Kota Binjai siap menjemput.

Tragedi karamnya KM Sinar Bangun jurusan Simanindo (Samosir)-Tigaras (Simalungun) di perairan di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB lalu, memakan korban ratusan orang.

Sebanyak 18 penumpang selamat, 3 meninggal, dan 164 orang dinyatakan hilang. Dari jumlah korban, tujuh anggota keluarga asal Pujidadi Binjai Selatan, dilaporkan ikut menjadi korban. (ted)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Berharap Jasad Korban KM Sinar Bangun Bisa Diangkat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler