jpnn.com - SURABAYA – Proses identifikasi korban AirAsia QZ 8501 sejatinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim bahkan harus melakukan proses identifikasi tersebut berulang-ulang demi mendapatkan hasil yang akurat. Tak jarang, Tim DVI Polda Jatim menemui kesulitan.
Dalam melakukan proses identifikasi, tim DVI menerapkan DNA pendukung. Sementara itu, tim SAR hingga Jumat (6/2) telah berhasil menemukan 93 jenazah.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Minta Jokowi tak Ulangi Kesalahan SBY
Puluhan jenazah itu telah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Namun, tidak semuanya utuh. Sebab, belakangan ini banyak jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh, hanya berupa potongan bagian badan.
Setelah bekerja maksimal, tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi satu jenazah atas nama Ingrid Jessica Winata, 9, warga Surabaya. Kesamaan DNA ditemukan tim DVI dari sisir yang biasa dipakai korban di rumah.
BACA JUGA: Indonesia-Malaysia Sepakat Gelar Perundingan Batas Maritim
Hal itu disampaikan oleh ketua tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol dr Budiyono. Selain itu, tim DVI juga berhasil menemukan kecocokan pada komposisi antropologi. Seperti, jenis kelamin dan tinggi badan.
“Jadi, tak terbantahkan bahwa jenazah dengan label B 069 atas nama Ingrid Jessica Winata. Gadis berusia sembilan tahun yang merupakan warga Surabaya,” tuturnya, Jumat (6/2). (sar/iku/awa/jpnn)
BACA JUGA: Waduh! Pulau Penyengat Tunggu 11 Tahun Lagi jadi Warisan Dunia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Kompolnas tak Masukkan Nama Suhardi Alius
Redaktur : Tim Redaksi