jpnn.com, PALU - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa optimistis bahwa paham radikal kelompok teroris ISIS tidak berkembang di Provinsi Sulawesi Tengah.
Jenderal Andika mengatakan saat ini TNI bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) sedang melakukan upaya pencegahan paham radikal kelompok ISIS di tanah air.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Polri soal 5 WNI Fasilitator ISIS, Simak Janji Brigjen Ramadhan
Menurut dia, dalam melakukan pencegahan itu dibutuhkan peran serta tokoh masyarakat, termasuk rakyat Indonesia.
"Ideologi kebangsaan perlu diperkuat sebagai landasan bernegara. Untuk menghindari paham-paham radikal masuk ke sendi masyarakat, maka semua pihak memiliki peran," kata Jenderal Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Jumat (13.5).
BACA JUGA: Pria Ini Marah saat Ditanya Polisi, Isi Tasnya Mencengangkan, Oalah Ternyata
Lebih lanjut jenderal bintang empat itu mengatakan sejauh ini tingkat kondusivitas di daerah Sulteng secara umum kian membaik.
Di Sulteng, toleransi umat beragama menjadi modal penting dalam mencegah masuknya paham-paham yang sengaja merusak tatanan sosial yang sejak lama memegang teguh ideologi bangsa.
BACA JUGA: Ratusan Prajurit TNI Ditarik dari Satgas Madago Raya, Jenderal Andika Bilang Begini
"Pencegahan dini dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing, apakah melalui pendekatan sosial, keagamaan, dan pendidik," tutur Jenderal Andika.
Menurutnya, Sulteng memiliki kekuatan sosial yang dapat menangkal paham radikal tumbuh dalam kehidupan masyarakat karena paham-paham seperti itu bertentangan dengan setiap ajaran agama di Indonesia.
"Masyarakat tentunya ingin hidup damai. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu negara hadir dalam berikan pengayoman kepada seluruh rakyat Indonesia dengan berbagai upaya yang telah dilakukan," tuntas Jenderal Andika. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi