Jenderal Dudung Doakan Korban Tabrak Lagi di Nagreg Diterima Iman dan Islamnya

Senin, 27 Desember 2021 – 19:20 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman saat mengunjungi keluarga korban Salsabila di kediamannya di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (27/12). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman mendoakan agar almarhumah Salsabila diterima iman dan Islamnya.

"Mudah-mudahan arwah korban atau almarhumah ditampi di sisi Allah subhanahu wa taala, iman Islam na," doa Jenderal Dudung dalam bahasa Sunda campuran di depan orang tua almarhumah Salsabila, salah satu korban tabrak lari di Nagreg yang jenazahnya dibuang ke wilayah Jawa Tengah (Jateng).

BACA JUGA: Jenderal Dudung Ziarah ke Makam Korban Tabrak Lari di Nagreg, Simak Pernyataan Tegasnya

Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Jenderal Dudung mendoakan semoga arwah korban atau almarhumah diterima di sisi Allah subhanahu wa taala dan diterima Islamnya.

Kasad bersama rombongan mendatangi kediaman almarhumah Salsabila, salah korban tabrak lari yang melibatkan oknum anggota TNI AD sebagai pelakunya di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreng, Jawa Barat, Senin (27/12).

BACA JUGA: Jenderal Dudung: 3 Oknum TNI AD Layak Dipecat 

Dalam kesempatan itu, Jenderal Dudung menyampaikan menyampaikan permohonan maaf atas nama TNI AD yang kini dipimpinnya kepada keluarga korban.

"Jadi, abdi atas nama Angkatan Darat nyuhunkeun dihapunten kajadian ieu, ti Korem Gorontalo kasi Intel. Prihatinlah abdi mah, wakil ti kamari teh ti Korem tos kadieu panginten," kata Jenderal Dudung dalam bahasa Sunda dilansir jabar.jpnn.com.

BACA JUGA: Habib Bahar Sebut Ada Kebaikan Jenderal Dudung yang Perlu Didukung Umat, Apa Saja?

Mantan Pangdam Jaya itu juga mengaku prihatin tersebut dan turut merasakan kesedihan yang dialami keluarga korban.

Seperti diketahui, selain Salsabila, Handi juga turut menjadi korban dalam peristiwa yang terjadi di Jalan Raya Nagreg, Rabu (8/12).

Saat kejadian, Salsabila tengah dibonceng Handi Saputra, kemudian ada mobil melaju kencang dari arah berlawanan yang menabrak keduanya.

Jasad Handi dan Salsabila kemudian dibawa oleh pelaku yang menabrak dan diketahui adalah oknum TNI AD, dengan dalih akan dibawa ke rumah sakit.

Tragisnya, jasad keduanya justru dibuang ke sungai di wilayah Jateng, dan baru ditemukan beberapa hari setelah kejadian.

"Abdi ge rumaos kumaha rasanya, ya merasakan lah ya, Bu, tetapi da ini musibah, gitu ai tos jalannya. (Saya juga turut merasakan bagaimana rasanya, ya merasakan lah ya, Bu, tetapi mau bagaimana ini musibah, sudah begitu jalannya)," ujar Jenderal Dudung.

Karena itu, dia pun berharap keluarga korban diberi ketabahan dan keikhlasan menghadapi musibah ini.

Jenderal Dudung juga memastikan hukuman berat akan diberikan kepada ketiga pelaku yang merupakan oknum TNI AD.

Saat ini para pelaku yang berjumlah tiga orang sudah ditahan di Polisi Militer Kodam atau Pomdam Jaya.

Pihaknya juga akan tunduk pada supremasi hukum dengan menyerahkan penyelesaian perkara berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.

"Kami pun akan terus mengawal proses hukumnya," tegas Jenderal Dudung. (mcr27/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler