jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian belum bisa menyimpulkan pemasangan bendera bertuliskan lailahailallah oleh orang tak dikenal (OTK), di pagar depan Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (4/7) sebagai ancaman.
Meskipun bendera tersebut identik dengan bendera ISIS, Tito belum mau menyimpulkan jika aksi tersebut ulah kelompok yang berbasis di Syria. "Belum tentu, karena itu kan lafalnya umum. Tapi kadang-kadang dikonotasikan sebagai bendera ISIS. Ya bisa oleh kelompok itu, bisa juga oleh pihak ketiga yang ingin membuat situasi menjadi kisruh," ujar Tito kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (5/7).
BACA JUGA: Polisi Belum Bisa Simpulkan Motif Pemasangan Bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama
Tito mengungkap hal ini saat melepas keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Ankara, Turki. Menurut Tito, Polda Metro Jaya bersama Densus 88 Antiteror sedang melakukan penyelidikan. Karena itu, dia mengajak masyarakat berpikir positif.
"Jadi saya pikir kita jangan negative thinking dulu bahwa itu adalah serangan teror. Belum tentu. Bisa betul dari kelompok itu, bisa dari kelompok pihak ketiga yang suka kalau ramai-ramai," jelas mantan kepala Densus 88 itu.
BACA JUGA: Begini Tanggapan Pak Djarot Tentang Penemuan Bendera ISIS di Depan Kantor Polisi
Bagaimana dengan adanya surat bernada ancaman? Tito juga menyikapinya santai. Menurut dia, siapa pun bisa membuat surat semacam itu.
"Tidak perlu panik. Biasa-biasa saja. Yang jelas serahkan kepada kami kepolisian untuk melakukan penyelidikan," tegasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Pemasang Bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama Pengin Bikin Jakarta Seperti Marawi
BACA ARTIKEL LAINNYA... TB Hasanuddin Ingatkan Pemerintah Tidak Reaktif
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam