Jendral Bintang Dua Terjerat Kasus Hukum, Polri Harus Serius Bersih-Bersih

Sabtu, 15 Oktober 2022 – 18:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum memberikan pengarahan kepada pejabat utama Mabes Polri, kapolda, dan kapolres seluruh Indonesia, di Istana Negara, Jumat (14/10/2022), ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas

jpnn.com, JAKARTA - Penangkapan Irjen Teddy Minahasa kembali menjadi pukulan telak bagi citra Polri.

Namun, hal tersebut juga membuktikan komitmen Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk bersih - bersih di internal institusi tersebut.

BACA JUGA: Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Irjen Teddy Minahasa Belum Ditahan di Polda Metro Jaya

Irjen Teddy ditangkap lantaran melakukan penyalahgunaan peredaran narkotika jenis sabu - sabu.

Hal tersebut terungkap berdasarkan pengembangan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat terhadap warga sipil tersangka kepemilikan sabu-sabu.

BACA JUGA: Terungkap Irjen Teddy Minahasa Edarkan 5 Kg Sabu-Sabu di Daerah Ini, Jangan Kaget

Dalam pengembangan kasus itu ditemukan keterlibatan polisi berpangkat aipda hingga berujung pada jenderal bintang dua.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik Adib Miftahul adanya penangkapan jenderal bintang dua tersebut menggambarkan citra Polri yang tidak tebang pilih dalam menegakan hukum.

BACA JUGA: Irjen Teddy Minahasa Terlibat Kasus Narkoba, Kompolnas Merespons Begini

"Dengan kasus ini pesan yang disampaikan ke publik adalah ini bukti keseriusan Polri dalam menegakkan hukum," tuturnya di Jakarta pada Sabtu (15/10).

Adib mengatakan penegakan hukum menjadi kunci stabilitas bagi kepastian sosial politik ekonomi apalagi saat ini Polri sedang berbenah menegakan hukum sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah dibalas dengan hukum ditegakkan Polri tanpa pandang bulu. Tajam ke atas, juga tegas ke bawah. Ada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia alias semua sama dimata hukum," tambahnya.

Adib menambahkan saat ini Polri telah menunjukan komitmennya dengan mengungkap dua kasus besar yang terjadi menjerat dua para jenderal.

"Kasus Sambo hingga kasus dugaan keterlibatan jenderal polisi (petinggi Polri) soal narkoba ini setidaknya menjadi pelecut bagi internal Polri dan menjadi bagian integral momentum bersih-bersih internal Polri dari oknum tidak baik," tegasnya.

Atas pencapaian tersebut, kata Adib, Kapolri harus memberikan reward atau penghargaan terhadap polisi yang masih menjaga muruah Polri dan juga melakukan penegakan hukum yang tidak tebang pilih.

"Di tengah reputasi Polri yang menurun di masyarakat, publik dibukakan matanya, ternyata masih banyak polisi baik. Nah momentum ini saya kira juga harus menjadi Kapolri untuk memberikan reward dan punishment. Bagi yang menjaga marwah Polri dengan prestasi, reward jawabannya. Bagi oknum melanggar, hukuman berat harus diberikan sebagai komitmen presisi berkeadilan," pungkasnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler