Ketika jenis baru virus corona ditemukan di hotel tempat karantina di Australia Barat, ada banyak pertanyaan seputar apakah negara bagian ini mampu menanganinya.
Virus corona, yang bermutasi dan diyakini menyebar dengan cepat asal Inggris, telah ditemukan pada tiga orang di sistem karantina hotel di Perth.
BACA JUGA: Benarkah Banyak RS Indonesia Terlalu Cepat Menyatakan Kematian karena COVID-19
Menteri Utama (Premier) Australia Barat, Mark McGowan, mengemukakan laporan ini Selasa kemarin (6/01).
"Ini berbahaya, sudah ada di luar sana, menyebabkan kekacauan di seluruh dunia," kata Premier McGowan.
BACA JUGA: Alex Morgan dan Seluruh Keluarganya Positif Terpapar COVID-19
Hingga kini, masih terus ada pertanyaan dan kekhawatiran soal apakah sistem kesehatan di Australia Barat, atau Western Australia (WA) akan siap untuk mengatasi potensi wabah, dengan tingkat 'ramping' ambulans yang terus meningkat.
Di Australia, istilah 'ramping' adalah ketika ambulans diparkir di luar rumah sakit sementara petugas ambulans menangani pasien, sebelum dibawa ke pusat kesehatan atau rumah sakit.
BACA JUGA: MPR Dorong Kemenkes Segera Laksanakan Keinginan Presiden Soal Vaksin Covid-19
Pemerintah mengakui COVID-19 ditangani dengan baik Photo: Menteri Utama Australia Barat Mark McGowan mengatakan negara bagian tersebut berusaha melakukan apapun untuk dapat mengurangi jam 'ramping'. (ABC News: Andrew O'Connor)
Premier McGowan tetap bersikeras jika sektor kesehatan di Australia Barat telah "dipersiapkan dengan baik" untuk menangani wabah COVID-19.
"Kami telah menghabiskan tahun lalu dengan menyiapkan sistem rumah sakit untuk berjaga-jaga," katanya.
McGowan menghubungkan peningkatan tajam tingkat 'ramping' ambulans dengan hal lain yang terdampak pandemi, termasuk melakukan operasi elektif, sterilisasi rumah sakit yang ditingkatkan, serta pembagian departemen gawat darurat menjadi dua, yakni untuk yang terkait sistem pernapasan dan tidak, serta peningkatan layanan kesehatan mental.
Premier McGowan mengatakan Pemerintah Australia Barat melakukan "segala hal yang bisa dilakukan" untuk meningkatkan jam kerja, termasuk menambah hingga 77 tempat tidur di unit gawat darurat baru di seluruh negara bagian.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan mengatakan sistem kesehatan mereka menyediakan "perawatan kesehatan kelas dunia" dan "penyakit yang mengancam jiwa dan trauma besar selalu ditangani dengan segera". 'Berada di situasi yang sulit' Photo: AMA memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Australia Barat tidak memiliki kapasitas untuk berhadapan dengan penularan virus corona. (ABC News: Jessica Warriner)
Sementara itu, mereka yang berada di garda terdepan memiliki sikap berbeda tentang kesiapan sistem kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Kami tidak dapat mengatasi wabah COVID, kami tidak memiliki kapasitas dalam sistem rumah sakit kami untuk bisa mengatasinya," kata presiden Asosiasi Medis Australia (AMA) Australia Barat, Dr Andrew Miller.
"Kami berada di masa yang sulit. Kami tidak memiliki kemampuan jika COVID menyerang warga dan dari sana menghantam rumah sakit kami. Kami tidak yakin jika dapat mengatasinya karena memang tidak bisa mengatasinya saat ini."
Dr Miller mengatakan saat ini terdapat kebutuhan mendesak atas 400 lebih tempat tidur di seluruh sektor kesehatan publik. Photo: Direktur medis St Johns Australia Barat, Dr Paul Bailey mengatakan remaja yang "berpesta pora" menyebabkan bertambahnya permintaan ambulan Malam Tahun Baru. (ABC News: Jessica Warriner)
Dr Paul Bailey, direktur medis St John WA, penyedia ambulans negara bagian Australia Barat, mengatakan paramedis biasanya membawa dan merawat pasien di koridor rumah sakit sambil menunggu masuk ke rumah sakit.
"Paramedis kami tidak terlatih atau dilengkapi untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada pasien saat menunggu di koridor rumah sakit," kata Dr Bailey.
Dr Bailey percaya "banyak hal akan berubah secara dramatis" dalam sistem kesehatan jika wabah penularan terjadi, mirip dengan jumlah panggilan ambulans pada April lalu.
"Tapi saya terganggu dengan kondisi ramping ambulans saat ini dan bagaimana kami menyediakan pelayanan setiap hari," jelasnya. Photo: Dokter mengatakan sistem rumah sakit Australia Barat "tidak memiliki kapasitas" untuk menangani penularan COVID-19. (ABC News: Jessica Warriner)
Pihak oposisi di Australia Barat juga menyuarakan keprihatinan mereka soal waktu tunggu di rumah sakit yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan mengatakan Pemerintah tidak bisa begitu saja menyalahkan pandemi karena jam kerja sudah meningkat sejak 2017.
"Ramping ambulans menunjukkan masalah yang jauh lebih besar dalam sistem kesehatan negara bagian kita," kata pemimpin dari partai Liberal Australia Barat, Zak Kirkup.
"Kami perlu melihat tanggapan yang jauh lebih cepat, karena nyawa orang Australia Barat sedang dalam bahaya."
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dengan merangkum dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivitas Masyarakat di Jawa-Bali Dibatasi pada 11-25 Januari, Simak Penjelasan Menko Airlangga