Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut

Rabu, 06 April 2011 – 12:39 WIB
TOKYO - Krisis nuklir di Jepang akibat bocornya reaktor pada PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, belum berakhirTokyo Electric Power Co

BACA JUGA: Tiap Tahun Bagi-bagi Jam Tangan dari Emas

(TEPCO), operator dan pemilik PLTN, terus berupaya mengendalikan reaktor yang bocor.

Kemarin (5/4), sedikitnya 3 juta galon atau sekitar 13,6 juta liter air yang telah terkontaminasi zat-zat radioaktif terpaksa dibuang ke Samudera Pasifik
Ini merupakan langkah darurat yang ditempuh TEPCO.

"Kami terpaksa memompa keluar air (dari kolam sisa bahan bakar nuklir) yang terkontaminasi supaya radiasi tidak menyebar

BACA JUGA: Istri Anwar Ibrahim Tuding Kampanye Hitam Partai Lawan

Kami harus membuang air yang terkontaminasi ke laut
Karena itu, kami minta maaf kepada publik," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano dalam jumpa pers.

Kendati air yang terkontaminasi radioaktif dibuang ke laut, Edano menegaskan bahwa tingkat radiasinya tak akan membahayakan produk laut

BACA JUGA: SBY Ajak Turki Saling Berinvestasi

Dia bersikukuh bahwa ikan dan seluruh hasil laut yang dikonsumsi atau diperdagangkan warga tetap amanAlasannya, partikel radioaktif yang terkandung dalam air itu akan larut dengan cepat.

"Samudera Pasifik adalah lautan yang sangat luas dan memiliki kemampuan yang sangat besar untuk melarutkan apapunTermasuk zat-zat radioaktif," tutur William Burnett dari Florida State UniversityKarena itu, dia mengimbau masyarakat tidak panikProduk laut di sekitar perairan Fukushima tetap aman untuk dikonsumsi.

Untuk mempercepat proses penetralan air dan pendinginan reaktor, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan meminta bantuan kepada RusiaMoskow berjanji bakal mengirimkan kapal khusus yang biasanya digunakan untuk menonaktifkan kapal selam nuklirKapal bernama Landysh itu nantinya akan membantu menetralkan radiasi.

Sebelumnya, Jepang juga telah meminta bantuan AS dan Prancis demi mengendalikan krisis nuklirnyaIndustri dan badan nuklir Prancis telah mengirimkan tim pakarnya ke negara itu.

Edano memperkirakan pengosongan kolam sisa bahan bakar nuklir butuh waktu dua hariSetelah air yang terkontaminasi dikeluarkan, kolam itu akan diisi lagi dengan air yang mengandung partikel radiaoaktif berkadar lebih tinggiDengan demikian, air yang lebih tercemar tetap berada di dalam kolam.

"Saya rasa membuang air yang terkontaminasi zat radioaktif dalam kadar rendah ke alam bebas (lautan), cukup bisa diterima," ungkap Junichi Matsumoto, pejabat TEPCOApalagi, berdasar penelitian Senin lalu (4/4), tidak ada perubahan signifikan tingkat radiasi di lautan meski sempat terjadi kebocoran.

Sementara itu, pemerintah wilayah Fukushima mulai melakukan uji radiasi di beberapa sekolahTermasuk taman bermain di sekitar sekolahDalam dua hari, tim pemerintah berharap bisa melakukan uji radiasi pada 1.400 sekolah dan tempat penitipan anak di sana.

"Para orang tua khawatir anak-anak mereka akan terpapar radiasiJadi, mereka meminta kami untuk melakukan uji radiasi sebelum musim sekolah," kata Hiroyuki Aratake dari Fukushima Disaster Emergency Centre(AP/AFP/BBC/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler