Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) RI, Dr Teuku Faizasyah di kantornya, Rabu (01/04) mengatakan, penandatanganan Naskah Pertukaran Nota Pinjaman Project Loan diberikan oleh Pemerintah Jepang untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan stabilisasi dan pembangunan ekonomi
BACA JUGA: Indonesia Menangkan Arbitrase Atas Newmont
Dimana, pinjaman tersebut akan diimplementasikan untuk proyek-proyek pembangunan di sejumlah daerah di IndonesiaDikatakan Teuku Faizasyah, bantuan pinjaman itu akan digunakan untuk mendanai sebagian jasa konstruksi dan peningkatan sumber daya manusia pada beberapa proyek, diantaranya perbaikan sistem penanggulangan banjir di beberapa kota di Indonesia dengan pinjaman sebesar 7,49 miliar Yen, penanggulangan masalah sedimentasi Waduk Serbaguna Wonogiri sebesar 6,06 miliar Yen, peningkatan sumber daya manusia Institut Teknologi Bandung (Tahap III) sebesar 5,659 miliar Yen, pembangunan Jakarta Mass Rapid Transit, (Tahap I) sebesar 48,150 miliar Yen, dan pembangunan jalur transmisi interkoneksi listrik Jawa-Sumatra sebesar 3,886 miliar Yen.
''Kedua pemerintah telah menyepakati masa pembayaran kembali pinjaman dalam jangka waktu 20 tahun dengan grace-period 10 tahun
BACA JUGA: First Media Bidik UKM
Khusus untuk Proyek Jakarta Mass Rapid Transit (Tahap I) jangka waktu pembayaran kembali selama 20 tahun, dengan tingkat bunga berkisar antara 0,1-1,4 persen per tahun,'' ungkapnya.Teuku Faizasyah menjelaskan tujuan pemberian pinjaman tersebut, yakni untuk membantu pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia
BACA JUGA: KLM Beli Boeing Ramah Lingkungan
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Cetak Laba Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi