JAKARTA - Bencana besar yang menimpa Jepang tidak menyurutkan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur di negara lainBuktinya, Japan International Corporation Agency (JICA) tetap mengucurkan pembiayaan ke proyek MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta.
"Memang sejak ada bencana gempa, tsunami dan krisis nuklir di Jepang itu kita juga ragu apakah Jepang tetap akan menyalurkan pembiayaan ke Indonesia, tapi nyatanya itu sudah terjawab
BACA JUGA: Harga Cabe Rawit Tak Pedas Lagi
Kamis kemarin mereka sudah kirim surat resmi akan tetap melanjutkan komitmennya ke proyek MRT," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan akhir pekan lalu.Dengan adanya surat resmi dari JICA tersebut, pemerintah optimis tahap pembangunan MRT pertama di Indonesia itu bisa dilanjutkan
BACA JUGA: Bandara Soetta Perketat Pengamanan
"Dengan demikian ini menjawab keraguan dari berbagai pihak bahwa proyek MRT akan mandeg gara-gara Jepang kena bencana," tukasnya.Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengakui proyek MRT ini sudah 20 tahun dibicarkan, dan terus mengalami tarik ulur
BACA JUGA: Eselon II Memble, Tetap Tanggung Jawab Foke
"BUMN kita siap kok mengerjakan proyek ini, pemerintah akan mendukung, karena proyek ini sangat mendesak dalam jangka pendek untuk mengurai kemacetan Jakarta," tuturnya.Dalam pengumuman pra kualifikasi ini, tender dibagi dua klasifikasi yakni untuk kontrak bagian permukaan (surface section) atau bagian melayang, serta untuk kontrak bagian bawah tanah (underground section)Untuk seksi surface section, terbagi atas tiga yakni pertama depot and elevated station (depo dan stasiun melayang), kedua, elevated structures and stations (struktur melayang dan stasiun), dan ketiga elevated structures and stations (struktur melayang dan stasiun).
Dalam data Kemenhub, pendanaan dari JICA untuk proyek MRT ini terdiri dari dua jenis yakni kesepakatan pinjaman NoIP-536 untuk engineering services loan/LA-1 dana yang digelontorkan sebesar 1.869 juta yen dengan masa berlaku 22 Maret 2012.?Jenis pinjaman selanjutnya yakni kesepakatan pinjaman NoIP-554 yakni engineering services loan/LA-2 dengan pinjaman sebesar 48.150 juta yen dengan masa berlaku 29 Juli 2009 - 29 Juli 2019.
Sementara itu, Direktur Teknik PT MRT Jakarta Rachmadi mengatakan, pihaknya berharap kontraktor lokal memenangkan sebagian besar tender pekerjaan fisik proyek MRT Jakarta yang akan dimulai pada 2012"Kontraktor utama dari Jepang dan?partner-nya saya harap kebanyakan lokalNantinya akan ada enam kontraktor berbeda, tapi bisa juga beberapa (kontraktornya) sama tergantung dari hasil," cetusnya.
PT MRT Jakarta akan mulai menerima berkas pengajuan calon peserta tender pada 19-26 "April 2011 untuk pekerjaan fisik MRT Jakarta yang akan dibagi dalam enam paket pekerjaanMenurutnya perusahaan-perusahaan kontraktor besar tersebut telah memiliki kemampuan teknologi yang dibutuhkan"Contohnya beton, Indonesia sudah jagoKonstruksi sipil juga jago-jago," jelasnya(wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gizi Buruk Masih Hantui Ibu Kota
Redaktur : Tim Redaksi