TOKYO - Ketegangan kembali mewarnai hubungan Jepang dan Tiongkok. Kemarin (27/10) Jepang menyiagakan jet-jet tempur untuk menjaga wilayah udaranya. Itu dilakukan karena Tiongkok mengirimkan empat pesawat militernya untuk menerbangi wilayah perairan yang menjadi sengketa dua negara, tepatnya di dekat Pulau Okinawa.
"Kami menegaskan kembali sikap kami sebagai negara berdaulat dengan tidak menoleransi adanya upaya perubahan status quo melalui adu kekuatan," tandas Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe dalam pidatonya di hadapan kesatuan militer Jepang kemarin.
Karena itu, dia akan meningkatkan aktivitas memata-matai dan aksi intelijen lain untuk mempertahankan kedaulatan.
Abe menambahkan, kondisi keamanan regional sedang tidak baik. Tapi, dia mengimbau para personel militer agar tetap waspada. Sebab, Jepang tidak akan melakukan provokasi atau aksi yang memantik perang.
BACA JUGA: Intel AS Sadap Kanselir Jerman Sejak 2002
"Kita hanya boleh membela diri," pesan pemimpin 59 tahun itu. Kemarin, selain melakukan inspeksi militer, Abe memeriksa langsung kendaraan amfibi militer kiriman Amerika Serikat (AS).
Rencananya, Kementerian Pertahanan Jepang menciptakan unit amfibi khusus untuk melindungi pulau-pulau terluarnya. Oleh karena itu, Jepang sengaja mendatangkan kendaraan dari AS. Abe menyebut rencana tersebut sebagai bagian dari aksi pertahanan.
Sebab, Tiongkok semakin mengancam kedaulatan wilayahnya. Terutama, pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan Negeri Panda tersebut.
Sementara itu, Beijing menganggap Jepang terlalu berlebihan karena mengirimkan dua jet tempur ke perbatasan. Pasalnya, dua pengebom H6 dan dua Y8 Tiongkok hanya menerbangi Laut China Timur.
BACA JUGA: Difabel Pertama Melintasi Everest
Saat itu empat pesawat tersebut terbang menuju Samudra Pasifik. "Empat pesawat tersebut hanya melintas dan langsung kembali. Kami sama sekali tidak melanggar wilayah udara Jepang," terang Tiongkok. (AFP/hep/c17/dos)
BACA JUGA: NSA Bantah Situsnya Diretas Hacker
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eropa Gusar Sadapan AS
Redaktur : Tim Redaksi