BACA JUGA: Spanyol Terfavorit, Villa Top Scorer
Belanda dan Uruguay bahkan menggelar sesi latihan yang tertutup untuk publik.Oranje - sebutan Belanda - berlatih di Stadion Wits Rugby, sedangkan Uruguay di Stadion Sturrock Park
BACA JUGA: Hat-Trick Sempurna Lorenzo
Mereka menggelar latihan tertutup yang ditengarai untuk menyiapkan strategi khusus.Lalu, Spanyol yang mengalahkan Paraguay 1-0 di perempat final kemarin dini hari WIB (4/7) melakukan latih terbuka untuk umum di Stadion NWU Rugby, Potchefstroom
BACA JUGA: Suarez Bisa Absen di Final
Pemain inti, kabarnya, sengaja disimpan untuk recovery fisikMereka bakal menjalani latihan lagi hari ini.Sementara di Hotel Velmore, Erasmia (dekat Pretoria), Jerman tidak beraktivitas seharianKalaupun ada, mereka sekadar melakukan konferensi pers yang menghadirkan bomber Jerman Miroslav KloseSetelah mencatat seratus caps dan menyamai rekor gol legenda Jerman Gerd Muller, bomber 32 tahun itu berpeluang menyamai rekor striker Brazil Ronaldo sebagai pemain tersubur dalam sejarah Piala Dunia.
"Rekor individu tidak akan mengesankan apabila Jerman gagal meraih hasil positif," kata Klose dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di media center Stadion Soccer City.
Sebaliknya, bagi Uruguay, jeda pertandingan akan dimanfaatkan untuk menyusun taktik baruPelatih Oscar Tabarez harus menyiasati lini depannya seiring absennya top scorer mereka, Luis SuarezBek kanan Joregu Fucile juga absen karena skors, sedangkan young guns Nicolas Lodeiro mengalami cedera kaki dan harus menggunakan kruk.
"Luis (Suarez) memang pemain penting kamiBegitu pula halnya dengan dua pemain lain yang absenNamun, kami sudah menyiapkan strategi tanpa kehadirannya," kata Tabarez di Hotel Sunnyside Park, markas tim Uruguay di Johannesburg.
Berbeda dengan sebelumnya, latihan Uruguay berlangsung lebih lama daripada biasanyaDiego Lugano dkk start latihan pukul 10.30 waktu setempat dan berakhir pukul 12.45Bandingkan dengan Belanda yang hanya berlatih kurang lebih satu jam yang dimulai pukul 11.30.
Di sela-sela latihan Uruguay, wartawan Jawa Pos sempat mengobrol dengan Sebastian AbreuDia merupakan pahlawan Uruguay saat mengalahkan Ghana lewat adu penalti 4-2 di perempat final Piala Dunia Sabtu dini hari lalu WIBDia hanya membutuhkan satu gol lagi untuk menyamai top scorer sepanjang masa Uruguay Hector Scarone (31 gol) yang sudah bertahan 79 tahun terakhir.
Lalu, apa kata Abreu atas perannya itu? Di sela latihan tim Uruguay di Stadion Sturrock, Johannesburg, Sabtu lalu, pemain berusia 33 tahun itu mengungkapkan bahwa semua pihak di timnya sama-sama berperan besar"Saya bukan pahlawanSemua pemain Uruguay menjadi pahlawan," katanya menanggapi sebutan itu.
Soal gol penaltinya yang disebut bergaya Panenka (Antonin Panenka, mantan bintang Rep Ceko yang kerap melakukan tendangan penalti dengan cara di-chop, Red), Abreu pun menyebutkan kalau hal itu sudah terbiasa ia latih"Ya, saya biasa melakukan itu dalam latihan di timnas maupun klubSaya tidak akan berani melakukan kalau tidak terbiasa," ujarnya.
Lalu, bagaimana komentarnya terhadap laga semifinal (melawan Belanda) nanti? "Belanda adalah tim hebat dan tampil bagus sejak awal turnamenTapi, saya pikir, kedua tim punya kans sama," tutur pemain yang mengaku belum berpikir untuk pensiun selama tenaganya masih dibutuhkan itu(dns/cfu/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oranje Krisis di Fase Krusial
Redaktur : Tim Redaksi