JAKARTA - Menteri ESDM, Jero Wacik meminta Mobil Cepu Ltd -perusahaan patungan ExxonMobil dan PT Pertamina EP- untuk penyelesaian proyek percepatan pelaksanaan ground breaking Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa TimurMenurut Jero, kontribusi lapangan itu diharapkan dapat mendongkrak peningkatan produksi minyak secara nasional.
“Memang penyelesaian proyek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 36 bulan, tetapi kami meminta semua pihak agar bekerja sama agar penyelesaiaan proyek ini bisa dipercepat,” ujar Menteri Jero Wacik di Jakarta, Rabu (7/12).
Dijelaskannya, percepatan proyek tersebut sangat penting untuk segera mewujudkan target pemerintah meningkatkan produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari di tahun 2014 medatang
BACA JUGA: Ronald dan Muliaman Terpilih jadi Deputi Gubernur BI
Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta adanya langkah nyata dan aktif untuk menuju mengantisipasi terjadinya krisis pangan dan energi pada masa depan mendatang.“Pemerintah menargetkan produksi minyak bisa menjadi 1 juta barel per hari
Seperti diketahui, pada Selasa (6/12) kemarin, Menteri Jero Wacik melakukan peletakan batu pertama proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) 1 proyek Banyu Urip
BACA JUGA: Dewan Gubernur BI Dipilih Lewat Voting
Awalnya, acara ini direncanakan pada akhir DesemberBPMIGAS dan KKKS yang terlibat dalam pengembangan Lapangan Banyu Urip berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat penyelesaian proyek ini menjadi 30 bulan. Pengerjaan proyek ini sudah menunjukkan beberapa perkembangan yang signifikan
BACA JUGA: Atasi Krisis, PLN Beli Listrik dari Swasta di Kalbar
Saat ini, dua rig yang akan digunakan untuk proyek ini sedang dibangun di Batam.Selain itu, kapal tanker yang nantinya akan digunakan sebagai Floating Storage and Offloading sudah dibeli dan sedang dipersiapkan di Karimun, KepriPerkembangan tambahan lain adalah pemasangan lapisan pelindung luar untuk pipa onshore sedang dilakukan di Surabaya dan sudah hampir rampung.
Pada waktu bersamaan Jero juga menyaksikan penandatanganan kontrak EPC 5 antara Mobil Cepu Ltd dengan konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Hutama Karya senilai US$95.6 jutaKontrak pembangunan infrastruktur dan fasilitas injection system ini merupakan kontrak terakhir dalam proyek ini.
Dengan adanya beberapa upaya tersebut, Menteri ESDM mengharapkan first oil dari pengembangan penuh Lapangan Banyu Urip bisa dipercepat menjadi bulan Juli 2014 dengan estimasi produksi awal sekitar 90.000 barel per hari"Skala produksi penuh diharapkan bisa terwujud pada Oktober 2014 dengan tingkat produksi 165.000 barel per hari," pungkas Jero(Yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Semen Melambung, Pemkab Tak Bisa Intervensi
Redaktur : Tim Redaksi