jpnn.com, BATAM - Penasehat ekonomi Provinsi Kepri Johanes Kennedy meyakini pelabuhan kontainer Tanjungsauh, Batam bisa mengadopsi pelabuhan peti kemas Yongshan Deepwater Shanghai.
Bahkan, melihat kondisi di lapangan, pelabuhan Tajungsauh bisa lebih bagus dari pelabuhan Yongshan.
BACA JUGA: Ketagihan Main Games di Warnet, ABG Nekat Curi Sepeda Motor
Itu diungkapkan Johanes Kenndey setelah melakukan kunjungan ke pelabuhan petik emas Yangshan Deepwater Shanghai, Senin (6/3) lalu.
"Konsep pelabuhan Yangshan bisa diterapkan di Tanjungsauh karena memiliki karakter yang hampir sama. Bahkan Tanjungsauh lebih bagus," kata Johanes Kennedy.
BACA JUGA: Penjualan Kendaraan Komersial Belum Menyamai 2013
Pria yang biasa dipanggil Jhon tersebut mengatakan, pelabuhan Yangshan dibangun untuk menjadi pelabuhan utama di Shanghai.
Dibangun di atas pulau batu yang diratakan pemerintah. Kemudian membangun jembatan sejauh 30 kilometer ke daratan Shanghai. Dalam lautnya hanya sekitar 16 meter.
BACA JUGA: Tiga Sekolah Negeri di Batam Masih Menumpang Tempat Belajar
"Kalau Tanjungsauh, sudah daratan yang bagus, lebih luas dan kedalaman lautnya mencapai 20 meter dan bisa untuk kapal-kapal raksasa. Letaknya juga sangat strategis. Jadi seharusnya kita bisa lebih unggul," katanya.
Menurut Jhon, bagusnya fasilitas yang ada di pelabuhan Yangshan menjadi daya tarik bagi kapal yang berlayar. Pelabuhan ini terus dikembangkan. "Bahkan setelah jembatan dibangun 2005 sekarang sudah pengembangan phase ke empat," katanya.
Selain itu Yang menarik dari Port Yongshan untuk Phase 4 menurut Jhon adalah operasional yang sudah fully automatic. Semua pelayanan bongkar muat kontainer dilakukan secara otomatis.
"Tidak ada lagi kelihatan orang-orang atau pekerja. Semua dikendalikan dari suatu ruangan dari kantor manajemen layaknya seperti kerja biasa di depan komputer," katanya.
Terkait tarif, di pelabuhan Yangshan ini lebih murah dibanding di Batam. Ini karena pelabuhan tersebut selalu ramai. Di tahun 2017 lalu saja, pelabuhan ini mampu menampung 40 juta Teus.
"Jadi selalu ramai, makanya tarif di sana murah. Ini yang seharusnya kita lakukan di Batam. Dan kami akan mengajak pengelola ini untuk ikut investasi di Tanjungsauh. Tetapi intinya Tanjungsauh berpotensi lebih bagus. Dan pola pembangunannya bisa mengadopsi yang di port Yangshan ini," katanya.
Menurut bos Panbil Mall itu, Indonesia sebagai negara maritim harus membangun pelabuhan yang lebih baik supaya kelak bisa melayani kebutuhan nasional. Ini akan membuat Indonesia tetap punya daya saing dan bisa mandiri. Dan Tanjungsauh adalah jawabannya.
"Kalau kita lihat sekarang pelabuhan Batuampar, itu sangat jauh tertinggal. Kapasitasnya kecil tidak sampai 1 juta Teus dan kondisinya memprihatinkan. Kapal besar tidak bisa singgah," katanya.
Dia mengatakan di bulan ini atau awal Maret, gubernur Provinsi Kepri Nurdin basirun dan kepala BP Batam Lukita akan terbang ke Tiongkok untuk membahas masalah pembangunan tanjungsauh dan juga jembatan Batam Bintan. Di mana sudah ada beberapa perusahaan raksasa di Tiongkok yang berminat investasi di beberapa proyek tersebut.(ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Tianjin Tertarik Bangun Jembatan Babin
Redaktur & Reporter : Budi