JAKARTA - Pembina Indonesia Police Watch (IPW), Johnson Panjaitan mengatakan, pernyataannya bahwa Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Amir Syamsudin sebagai mafia kasus sudah berdasarkan fakta dan bukti yang dimilikinyaKarenanya, ia membantah bila disebut telah mencemarkan nama baik anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat tersebut
BACA JUGA: Kelompok Cipayung Ramaikan Hari Antikorupsi di KPK
"Saya bicara sesuai fakta dan data yang saya miliki," kata Jhonson kepada wartawan di Gedung MK, Jakarta, Jumat (9/12).
Sebagai Sekretaris Jenderal Kongres Advokat Indonesia sekaligus pengacara, Jhonson sudah bertekad untuk memberantas praktik mafia hukum yang terjadi di negeri ini
Menurutnya, hal itu bisa menimbulkan konflik kepentingan dalam kasus tersebut
BACA JUGA: Polisi Cecar Kadis PU Kukar
Amir seharusnya memilih salah satu untuk menjadi kliennyaLantas apakah itu bisa membuktikan bahwa Amir adalah seorang mafia kasus ? Jhonson mengakui hal itu memang butuh pembuktian lebih lanjut
BACA JUGA: Putri Pahlawan Revolusi Prihatin Rakyat Cuma Diberi Janji
"Memang agak susah, harus dipegang bukti-bukti lagi," ucapnya.Namun, jika pernyataannya dianggap mencemarkan nama baik atau fitnah, Jhonson menganggap itu hanya sebuah risiko pekerjaanBahkan, ia mengaku siap menerima risiko apapun seperti dipenjara atau bahkan dibunuh sekalipun"Mungkin ditembak atau digranat, itu komitmen saya dengan segala resikonya," tandasnya.
Jhonson menuding Amir Syamsudin adalah salah satu aktor yang bermain dalam kasus perseteruan antara PT Pandan Wangi Sekartaji dengan Pertamina ituIa melontarkan tudingannya itu, Selasa (6/12) saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Studi Kasus Depo BBM Balaraja" di Jakarta(kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beli Enam Sukhoi dari Uang Utang
Redaktur : Tim Redaksi