Jika Ahok Dukung PDIP dan Jokowi, Adi: Itu Cukup Sensitif

Kamis, 03 Januari 2019 – 09:55 WIB
'Ahok'. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas analis politik menyarankan Basuki T Purnama alias Ahok tidak langsung terjun ke kancah politik setelah bebas dari penjara dalam perkara penistaan agama. Terlebih jika bergabung dengan PDIP dan mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai tahun politik 2018-2019 bukan momentum yang tepat bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu. Sebab, kehadiran Ahok justru bisa berimbas negatif bagi PDIP maupun Jokowi sebagai capres petahana.

BACA JUGA: PDIP Harus Ingat, Cap Penista Agama Belum Hilang dari Ahok

"Di tengah mengerasnya politik identitas, isu bergabungnya Ahok ke PDIP dan dukung Jokowi mesti disikapi hati-hati karena cukup sensitif. Bisa saja akan makin mengkristal tuduhan bahwa petahana didukung mantan penista agama," kata Adi kepada JPNN, Rabu malam (2/01/2019).

Hal tersebut menurut pengamat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini akan bertolak belakang dengan citra yang sedang dibangun oleh Jokowi yang menggandeng ulama sekelas KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

BACA JUGA: Gerinda Sarankan Ahok Rebut Kursi Ketum PDIP

"Apalagi saat ini petahana masih sibuk menangkis serangan maut dari berbagai penjuru mata angin tentang kriminalisasi ulama, anti-umat Islam, PKI, dan seterusnya. Jadi mesti hati-hati," sebutnya.

Andaipun bekas suami Veronica Tan kukuh mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, Adi menyarankan itu tidak dilakukan secara terang-terangan.

BACA JUGA: Sudirman Said Serang Jokowi karena Sakit Hati?

"Sebaiknya dilakukan secara samar, tersembunyi, dan silent campaign. Ini terutama untuk mengonsolidasi pendukung Ahok yang belum sepenuhnya all out dukung Jokowi. Namun Ahokers masih solid dan militan, jadi penting untuk dirangkul," tutur Adi.

Adi menambahkan bila dukungan Ahok terhadap petahana diberikan secara terbuka dan jor-joran, itu bisa diolah oleh oposisi untuk menjatuhkan citra Jokowi. Sebab, suasana politik identitas usai Pilkada DKI 2017, belum sepenuhnya pulih.

"Karena suasana belum kondusif soal politik identitas, sebaiknya dukungannya silent, di bawah permukaan saja untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi-Maruf Rugi Besar Jika Ahok Masuk ke PDIP?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pilpres 2019   PDIP   Ahok   Ahoker   Jokowi  

Terpopuler