jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna menilai survei terbaru Cyrus Network yang menempatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih pantas memimpin PDI Perjuangan, tidak akan menggoda Jokowi untuk merebut tampuk pimpinan yang kini masih diduduki Megawati Soekarnoputri itu.
"Saya tidak yakin Jokowi berusaha mengambil alih PDIP hanya karena hasil survei Cyrus Network itu," kata Muhammad Budyatnya, saat dihubungi wartawan, Senin (15/12).
BACA JUGA: Yakini Jokowi Tak Akan Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati
Bahkan Budyatna menilai, mengumumkan hasil survei tersebut kepada publik lebih kepada upaya ingin membenturkan Jokowi dengan PDIP dan Megawati. Dia menduga, pelakunya adalah orang-orang yang juga membenturkan elite-elite partai di KMP seperti PPP dan Partai Golkar.
“Bisa saja setelah berhasil memecah belah PPP dan Partai Golkar, orang-orang yang melakukannya berupaya untuk membenturkan Jokowi dengan PDIP dan Megawati. Saya kira Jokowi, PDIP dan Megawati harus berhati-hati dan pasang kuda-kuda untuk tidak mau diadu domba," sarannya.
BACA JUGA: Idrus Yakin Jokowi Bakal Akui Golkar Kubu Aburizal Bakrie
Budyatna yakin, meski Jokowi bisa mengambil alih PDIP saat ini, namun itu tidak akan dilakukannya karena Jokowi melarang ketua umum partai menjadi menteri di kabinetnya.
"Jokowi akan dihabisi jika dia mengambil alih PDIP dari Megawati. Dulu, dia sendiri yang melarang ketua umum partai tidak menjadi menterinya. Masak sekarang dia sudah presiden yang notabene adalah bos para menteri ingin jadi ketua umum PDIP?” pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Lebih Layak Ketum PDIP Ketimbang Megawati
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tolak Permintaan Pilkada Dipercepat
Redaktur : Tim Redaksi