Jika Harley Davidson Tutup, Sofyan Jalil: Itu Artinya...

Jumat, 05 Februari 2016 – 23:11 WIB
Ilustrasi. Foto: Elfany Kurniawan/JPG

jpnn.com - JAKARTA - Kabar tutupnya PT Mabua Harley-Davidson dan PT Mabua Motor Indonesia juga sudah sampai ke telinga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Sofyan Djalil.  

Harley disebut-sebut menutup operasinya karena Peraturan Menteri Keuangan (PMK), mengenai pajak barang mewah (PPnBM), yang dikenakan terhadap kendaraan-kendaraan mewah.

BACA JUGA: Kilang Mini Diyakini Solusi Strategis Tekan Subsidi

Lalu apa tanggapan Sofyan?

Namun menurut Sofyan, PT Mabua tutup lantaran persaingan bisnis yang semakin ketat di tengah perekonomian yang lesu, bukan lantaran pajak.

BACA JUGA: Harley Davidson Tutup? Begini Komentar Menkeu

"Saya pikir orang kaya yang punya Harley Davidson itu kan nggak peduli tentang pajak itu," ujar Sofyan di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (5/2).

Dengan tutupnya dealer Harley Indonesia, kata Sofyan, bila ada masyarakat yang ingin membeli motor gede (moge), itu berarti mereka harus mengeluarkan kocek yang lebih mahal lagi.

BACA JUGA: Bagaimana Ekonomi Indonesia di 2016? Ini Kata Menko Darmin

"Jadi kalau enggak punya dealer di sini (Indonesia) ya diimpor langsung. Kalau kamu mau beli motor besar, ya bayar lebih mahal lagi," tandas Sofyan. (chi/jpnn)  

BACA ARTIKEL LAINNYA... PHK Ribuan, Darmin: Jangan Dianggap Terlalu Serius


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler