Jika Mega Curang, SBY Tak Jadi Presiden

Selasa, 07 Juli 2009 – 23:21 WIB

JAKARTA - Prabowo Subianto memberikan pembelaan terhadap Megawati tentangf sindiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Pilpres 2004 silam juga diwarnai kecuranganMenurut Prabowo, jika benar Megawati sebagai calon incumbent waktu itu mau berbuat curang maka Megawati pasti tetap terpilih sebagai Presiden periode 2004-2009.

Hal itu disampaikan Prabowo seusai mendampingi Megawati menyampaikan pidato politiknya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7)

BACA JUGA: Jam 4 Sore, Presiden Terpilih Sudah Diketahui

Prabowo menyampaikan hal itu untuk menanggapi pernyataan dari SBY dalam jumpa pers di Cikeas
Sebelumnya, SBY sempat melontarkan berbagai kecurangan yang dirasakannya pada Pilpres 2004."Pilpres 2004 itu sangat mulus, sangat baik

BACA JUGA: SBY Nyontreng di Cikeas

Makanya SBY yang menang
Kalau Bu Mega curang, kan Bu Mega yang menang," ujar Prabowo.

Prabowo justru menuding dalam hal kekisruhan DPT saat ini, negara telah melakukan mal-praktek terhadap warga negaranya

BACA JUGA: Jangan Ada yang Ngamuk Usai Pilpres

Apakah ini berarti KPU dan pemerintah tak serius dalam hal Pilpres? "Wallahu a'lam (hanya Tuhan yang tahu)Tapi kalau mau dikaji, ini malpraktek oleh negara," ulasnya.

Menurutnya, sebagai kontestan Pilpres baik dirinya maupun Megawati siap dengan kekalahanBahkan Prabowo siap mendukung dan memberi ucapan selamat kepada pasangan capres terpilihHanya saja, Prabowo mengingingkan proses Pilpres bisa berlangsung luber, jurdil dan bermartabat sehingga hasilnya juga sah di hadapan rakyat.

"Kita sportif sajaKalau kita kalah,demi Allah saya akan ucapkan selamatKita tak menghendaki pengunduran, tapi yang paling penting prosesnya bersihIni tanggung jawab pemerintah dan (pemerintah) tak boleh ingkar tanggung jawab," cetusnya.

Prabowo mengaku khawatir persoalan DPT dan sikap KPU selama ini bakal merugikannyaKarenanya, dalam Pilpres ini seluruh mesin politik dan jaringan dikerahkannya"Kami andalkan mesin politik, relawan dan civil societyIni bukan kalah atau menangIni abad 21, abad reformasiSaya dulu bagian orba, (tetapi) saya tinggalkan Orba dan dukung refomrasiSaya dulu Pangkostrad, kalau mau (berkuasa) bisa kudetaTetapi saya kecewa kalau kondisinya seperti ini," tukasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Suara Kurang, Pilpres Bisa Rusuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler