JK: Apa pun Jabatannya, Makanannya Tetap Ketupat

Selasa, 29 Juli 2014 – 13:06 WIB
TAMU BERAGAM: Halalbihalal Presiden SBY dengan masyarakat dari kalangan difabel di Istana Negara Senin sore (28/7). (Abror/Rumgapres)

jpnn.com - Lebaran tahun ini terasa spesial bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan berakhirnya masa jabatan kedua pada 20 Oktober nanti, ini adalah momen Lebaran terakhir bagi Presiden SBY sebagai kepala negara dan merayakan bersama keluarga di istana.

Laporan Sekaring Ratri, Jakarta

BACA JUGA: Saat Umat Hindu Membantu Perayaan Lebaran

SEPERTI yang sudah dijalani selama hampir sepuluh tahun menjadi kepala negara, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mengawali agenda perayaan Idul Fitri dengan salat Id berjamaah di Masjid Istiqlal pada pukul 07.05. Dalam kesempatan tersebut, tampak Wapres Boediono dan sejumlah menteri, di antaranya Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menag Lukman Hakim, dan Ketua DPR Marzuki Alie, ikut salat berjamaah. SBY kemarin mengenakan jas hitam dan peci. Pakaian senada dikenakan Boediono dan para anggota kabinet .

Setelah menunaikan salat Id, SBY dan rombongan kembali ke istana. Sederet agenda kegiatan sudah menanti. Agenda tepat setelah salat adalah open house di Istana Negara untuk keluarga inti Presiden SBY. Dalam acara tersebut, diadakan proses sungkeman. Hampir seluruh keluarga besar SBY hadir, termasuk putra kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas beserta istri dan putranya, serta ibunda SBY, Siti Habibah.

BACA JUGA: Iyum, Berharap Ada Keajaiban Saat Lebaran

Mereka tampak kompak mengenakan baju bernuansa hijau. Namun, putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan keluarga kecilnya, tidak tampak hadir. Seperti diketahui, Agus bersama istri dan putrinya tengah berada di Kansas, Amerika Serikat (AS). Agus mengikuti program studi di Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, sejak Juni.

Proses sungkeman tersebut berlangsung seperti adat dan budaya Jawa pada umumnya. Pihak yang lebih muda harus sungkem kepada pihak yang lebih tua. Di sela-sela prosesi tersebut, cucu kedua SBY dari Ibas, Airlangga Satriardhi Yudhoyono, mencuri perhatian dengan tingkahnya yang menggemaskan.

BACA JUGA: Tenggang Rasa Berbuah Panen Penghargaan

Bocah berusia satu tahun itu beberapa kali kabur dari urutan sungkeman. Ibas dan Aliya pun harus membawa putra mereka kembali sehingga bisa sungkem kepada kakek-neneknya. Dalam kesempatan itu, SBY pun menyapa para wartawan yang meliput acara open house tersebut. ’’Selamat Lebaran buat wartawan. Salam buat keluarga,’’ kata SBY sambil melambaikan tangan.

Setelah proses sungkeman, open house berlanjut untuk kolega terdekat seperti Wapres Boediono beserta istri Herawati Boediono serta keluarga para menteri. Momen open house SBY buat para kolega tahun ini terasa istimewa. Sebab, tidak hanya para menteri, para Dubes dan pejabat publik lain juga tampak dalam acara tersebut. Capres Prabowo Subianto juga terlihat di rombongan tamu open house. Dia datang bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Prabowo mengenakan kemeja koko berwarna putih dengan aksen cokelat di bagian tengah beserta peci. Tidak banyak yang diungkapkan Prabowo dalam kunjungan silaturahmi tersebut.

Ketua Dewan Pembina Gerindra itu pun enggan menanggapi pertanyaan wartawan seputar gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2014 yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) Jumat (25/7). ’’Janganlah tanya itu, ini kan Lebaran. Yang santai-santai aja,’’ katanya kepada wartawan setelah bertemu dengan SBY.

Berselang sekitar dua jam, giliran Jokowi yang bertandang ke Istana Negara. Namun, bedanya, Jokowi tidak datang sendiri, melainkan ditemani Jusuf Kalla. Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu juga didampingi istri masing-masing, Iriana Widodo dan Mufida Kalla. Seperti biasanya, keduanya terlihat santai saat diberondong pertanyaan oleh para wartawan setelah bersilaturahmi dengan SBY.  

Ketika ditanya soal berlebaran pertama sebagai presiden dan Wapres terpilih, Jokowi hanya tersenyum. Dia mengatakan, tidak ada yang berbeda. ’’Biasa saja. Menerima masyarakat. Yah sama saja, tadi pagi sampai siang sama saja dengan tahun-tahun kemarin,’’ ujar Jokowi.

JK pun menimpali dengan mengungkapkan hal senada. ’’Pokoknya, Lebaran bersama ketupat. Apa pun jabatannya, tetap ketupat,’’ sahut JK.

Jokowi melanjutkan, acara silaturahmi bersama Presiden SBY hanya seputar Lebaran dan saling bermaaf-maafan. Dia menegaskan, tidak ada pesan apa pun yang disampaikan SBY kepada dirinya terkait dengan Pilpres 2014.

’’Tidak ada pesan. Hanya maaf-maafan, terus langsung pamit,’’ ujarnya. Setelah itu, pasangan tersebut bergegas menuju mobil masing-masing.

Sementara itu, menurut beberapa pihak, suasana perayaan Lebaran di Istana Negara tahun ini tidak banyak yang berbeda. Menurut Menteri UKM dan Koperasi Syarief Hasan, tamu dari kalangan pejabat publik tetap banyak meski kali ini menjadi momen Lebaran terakhir bagi SBY. ’’Ternyata tetap saja antre, tetap saja keringetan. Saya tadi datang pukul 09.30 dengan harapan, mudah-mudahan saya paling depan, tidak perlu antre. Eh, ternyata sudah ada yang lebih dulu,’’ ungkapnya.

Tidak jauh berbeda dengan pernyataan Menko Kesra Agung Laksono. Dia menuturkan bahwa acara open house tahun ini justru lebih ramai daripada tahun-tahun sebelumnya. ’’Lebih banyak tamunya. Ya mungkin karena the last (yang terakhir),’’ tuturnya seusai bertemu dengan SBY.

Ketika ditanya apakah SBY menyinggung momen-momen terakhir berlebaran di istana, Agung menuturkan bahwa yang bersangkutan sama sekali tidak membahas hal tersebut dalam ajang silaturahmi. ’’Oh nggak. Itu sudah sering diucapkan dalam beberapa acara,’’ katanya.

Selain para menteri, Dubes, dan pejabat publik, masyarakat umum kembali diberi kesempatan untuk bersalaman dengan SBY. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat yang ingin bertemu dengan SBY sangat banyak, mencapai ribuan orang. Tidak terkecuali kalangan difabel. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Dokumentasi dan Publikasi Achmad Yani Achmad Yani, setidaknya sekitar 900 kalangan difabel telah dikumpulkan. ”Mereka diberi bantuan berupa makanan dan amplop berisi uang,” ujarnya.

Namun, menurut Achmad Yani, tidak semua difabel bisa bersalaman. Nanti diseleksi kalangan difabel yang memang sangat ingin bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia itu. ’’Biasanya setelah menerima bantuan, mereka langsung pulang. Tapi, kalau memang ada yang ingin banget bersalaman, ya kami persilakan,’’ katanya. (ken/c7/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebulan Buat 60 Eksperimen Daratkan Robot di Mars


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler