JK: Awasi Penguasa juga Tugas Mulia

Golkar Bukan Pengemis Kekuasaan

Selasa, 06 Oktober 2009 – 00:09 WIB

PEKANBARU - Ketua Umum DPP Partai Golkar, HM Jusuf Kalla menegaskan bahwa dalam berpolitik Golkar hanya ada dua pilihan, yakni memegang kekuasaan atau mengontrol kekuasaanDua pilihan tersebut, menurut JK sama-sama mulia

BACA JUGA: Farhan Tantang DPD Tempuh Jalur Hukum

Karena itu, kalau memang tidak bisa maju untuk memegang kekuasaan, mengontrol kekuasaan juga perlu


"Sebab mengontrol kekuasaan juga tugas mulia," tegas JK dalam pidato pembukaan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar di ballroom, Labersa Hotel and convention, malam tadi

BACA JUGA: Paloh: Rugi jika Pemerintah Intervensi

Pernyataan JK tersebut sontak mendapat applaus dari hadirin
Bahkan, ada yang berteriak sambil menyebut nama kandidat tertentu.

Dikatakan JK, hanya dengan kekuasaan yang terkontrol, kehidupan demokrasi akan berjalan dengan baik

BACA JUGA: Farhan Hamid Diusulkan Dipecat

Sebab ada check and balanceJK menegaskan, Partai Golkar memang tidak terbiasa di luar kekuasaanAkan tetapi, Partai Golkar lebih tidak biasa lagi meminta-minta kekuasaan.

Sebab, katanya, nomor satu kepala harus tegakNomor dua juga tetap kepala harus tegakKarena hanya dengan kepala tegak, Golkar bisa kembali nomor satuMenurut JK, kenapa Golkar selama ini bisa nomor satu, lalu nomor dua, dan berhasil merebut kembali nomor satu, itu bukan karena megah dan besarnya kantor
Tapi karena tiga hal, yakni partai yang bisa bermanfaat bagi rakyat, tantangan internal dan eksternal, serta performance partaiJK juga menanggapi pidato Ketua Penyelenggara, Andi Mattalatta soal Golkar masa lalu dan masa kiniBagi JK, masa lalu adalah masa lalu yang tak bisa ditangisi dan tak bisa dibanding-bandingkan ketika dari Presiden sampai camat harus memilih Golkar

"Semua tinggal terima beresSekarang, apa yang ada di tangan itulah milik kita," kata JKPartai Golkar, kata JK, harus jaya dengan cara sekarangBukan jaya dengan cara masa lalu.

Cara itu, menurut JK, sudah dilakukan Partai Golkar 2004-2009Partai Golkar berhasil melakukan konsolidasi pembangunanSemua, kata JK, sudah dilakukan tanpa cacatKarena itu, ia berterima kasih kepada DPR yang telah membentengi pemerintah dengan baik.

Kader Golkar di pemerintahan, kata JK, mulai dari ketua umumnya sudah bekerja dengan baikSayangnya, keberhasilan yang diraih itu selalu atas nama yang nomor satuNomor dua hanya bisa menikmati nomor duanyaItulah masalahnya"Saya, Ical, Fahmi sudah bekerja tanpa cacat, meski yang nikmati nomor satu," sebutnya.

Partai Golkar, kata JK, kalau mau nomor satu harus pegang kekuasaanSayangnya, Golkar tidak menang di pilpresTapi, kata JK lagi, pemerintah juga hanya bisa berhasil kalau diawasiKarena itu, mengawasi pemerintah juga adalah tugas mulia, agar pemerintah tetap berada di jalan lurusKarena, JK berargumen, Indonesia tidak boleh kembali ke masa lalu, yakni pemerintah tanpa pengawasan.

Hal lain yang diingatkan JK adalah persatuanSebab, hanya dengan bersatu, cita-cita bisa dilaksanakanCita-cita itulah yang ingin diraih melalui proses demokrasi di munas.

Pesan-pesan JK tersebut mengisyaratkan bahwa dia mendukung kandidat yang siap mengontrol pemerintahDari empat kandidat, hanya Abu Rizal Bakrie yang siap berkoalisi dengan pemerintahTiga lainnya memosisikan diri sebagai pengontrol dan independen dari pemerintah.

Terkait hal tersebut, Ical yang dikonfirmasi membantah jika yang disampaikan JK itu merupakan isyarat mendukung kandidat tertentu"Itu bukan isyarat dukungan," singkatnya.

Pembukaan munas malam tadi dihadiri empat kandidat yang selama ini disebut-sebutMantan Ketua Umum Akbar Tandjung juga hadirKetua DPD I Partai Golkar Sulsel, Ilham Arif Sirajuddin menegaskan, dirinya menyimak baik pidato JK tersebutIa pun siap menterjemahkannya dengan baik(har/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantongi SKCK, Tommy Anggap Penuhi Persyaratan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler