JAKARTA--Penilaian sejumlah tokoh terkait sosok Jusuf Kalla (JK), cukup beragamNamun pada intinya, mereka sepakat menyebut JK sebagai tokoh perdamaian dan ekonomi
BACA JUGA: Rusuh Iran Berpotensi Terjadi di Tanah Air
Ada juga yang menyebut JK sebagai sosok yang berbadan kecil tapi berjiwa besarBACA JUGA: Mega-Pro Pesimis Implementasi UU Pelayanan Publik
Komaruddin Hidayat, pakar ilmu pemerintahan ProfBACA JUGA: KPU Dituding Arahkan Pemilih Contreng SBY
Tuty Alawiah, budayawan Prof Taufik Abdullah, ekonom Fadhil Hassam, serta kerabat dekat JK, HMAlwi HamuMereka memuji-muji JK saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku seri pemikiran JK, di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (26/6).Komaruddin Hidayat menyebut JK sebagai negarawan yang terlegitimasi oleh kiprahnya sendiri selama menduduki sejumlah jabatan di pemerintahanJK, sambung Komaruddin,berhasil menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki wapres terkuat dan berpengaruh. JK juga dinilai sosok yang berhasil mematahkan mitos presiden harus Jawa"Orang Jawa memang tidak sedangkal itu pemikirannyaSekarang lebih terbuka dan semua bisa mimpi jadi presiden," tambahnyaKomaruddin menempatkan JK sebagai sosok politikus cerdas"JK punya art politic yang canggihDan, mengakomodir semua jenis kultur yang ada pada bangsa iniJadi, kultur JK ini bisa mengembalikan kejayaan awal-awal masa Nusantara," tambahnya lagi.
Komaruddin juga memberi catatan khusus, bahwa seluruh capres yang bertarung membutuhkan masyarakat muslim untuk menang pada pilpresTapi, sambungnya, yang punya akar keislaman dari bawah itu memang hanya JK"JK tipe ideal masyarakat Islam masa depanJK tumbuh di budaya pesisir atau maritimCirinya egaliter karena tidak ada tuan tanah dan raja, jadi pusat bahasa Indonesia melayu, dan juga jadi pusat dagang (masyarakat pesisir)Makanya, ke-nusantaraan- pada sosok JK juga cukup mengakar," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Komaruddin mengkritisi sikap parpol Islam yang ternyata tidak berada di belakang JKPadahal, capres yang memiliki kedekatan ideologi islam paling kuat hanya JK"Parpol Islam ternyata tidak berhasil menghasilkan pemimpin yang islamiAnehnya, justru ridak mendukung calon pemimpin yang Islamnya paling mengakar," tandas Komaruddin.
Ryaas Rasyid yang kerap berhubungan langsung dengan JK saat menjabat sebagai Menteri Otonomi Daerah, juga mengakui kuatnya jiwa kepemimpinan JKRyaas pun menyebut JK sebagai pemimpin yang selalu punya solusi atas ebrbagai persoalan bangsa"JK mudah memahami masalah dan selalu lebih cepat dapat solusiSaya kadang malu sendiri sebagai guru besarJK hanya S1 tamatan tahun 65, tapi soal solusi selalu adaRugilah bangsa Indonesia kalau tidak menerima beliau sebagai pemimpin," kata anggota Komis II DPR RI iniJK di mata Ryaas, bukan manusia upacaraMaunya hanya selalu bekerja"JK pernah bilang, rapat tidak dianggapnya sebagai pekerjaanTidak ada pejabat yang seperti JK yang pernah saya kenal," tandasnya lagi.
Karena sikap dan karakter JK itulah, Ryaas menyebut JK sebagai sosok pemimpin yang berbadan kecil tapi berjiwa besar"Tolong, yang satu ini jangan sampai dibalik menjadi berbadan besar tapi berjiwa kecil," ujarnya.
HMAlwi Hamu yang sudah bersama JK sejak mahasiswa mengisahkan bakat JK sebagai juru damai sebenarnya sudah menonjol sejak sama-sama masih memperjuangkan HMIKetika itu, ada konflik antara dua organisasi mahasiswa Kristen"Ternyata, dengan kesederhanaan sosok JK, Ia berhasil mendamaikan kedua kelompok mahasiswa itu," kenang AlwiDi masa Soeharto, JK sudah mendapat julukan tokoh Indonesia Timur, lantaran gagasannya mengumpulkan tokoh dari kawasan Indonesia Timur untuk membicarakan ketimpangan pembangunan"Kami pun sempat diperiksa saat itu karena diduga akan memisahkan diri dari NKRIPadahal, gagasannya hanya mengupayakan perlakuan adil untuk kawasan Timur," kenangnya lagi.
Tokoh perempuan Tuty Alawiah mengisahkan, sejak mengenal JK 25 tahun lalu, JK diakuinya sebagai sosok yang konsen terhadap organisasi kemasyarakatan"Kiprah dan bantuan JK kepada ormas manapun tanpa pandang bulu saya pikir sudah dirasakan semua orangMakanya, saat JK diputuskan jadi capres oleh Golkar, saya sujud syukur di rumah," tegasnyaSementara ekonom Fadhil Hassam menyebutkan, ada tiga gagasan JK di bidang ekonomi yang membuat Ia meyakini JK sosok yang faham kondisi ekonomi Indonesia dan jalan keluarnya"JK memiliki suatu visi dan ideologi tentang ekonomi IndonesiaJuga memahami strategi kebijakan dan program untuk menyelesaikan masalah dengan konkrit," kata Fadhil.
Pemikiran pertama, JK menempatkanpasar dan negara sebagai institusi yang diperlukan"Di dalam ekonomi diperlukan negara yang kuat dan pasar yang sehatSelama ini kita tahu ada satu capres yang terlalu berorientasi pada negara, ada juga pada pasar terlaluIni yang membedakan JK dengan ekonom lainnya," tambah Fadhil Selain itu, JK memandang pasar bebas perlu tapi tidak cukup tanpa adanya perdagangan yang adilJK menginginkan pasar bebas yang adil.
Yang terakhir, pemikiran JK soal stabilitas ekonomi atau makro ekonomi juga sangat unggulKarena, stabilitas ekonomi itu diharapkan untuk pemberdayaan atau penguatan ekonomi"Ini semua mainstream baru soal pemikiran ekonomi setelah dunia dilanda krisis ekonomi," tandas FadhilArtis dan politikus cantik Nurul Arifin menjadi moderator acara iniSelain tiga buku serial pemikiran JK, juga diluncurkan buku Testimoni Sejumlah Tokoh soal sosok JK sebagai pemimpin nusantara(ysd/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK-Win Janji Pangkas Kementrian
Redaktur : Tim Redaksi