Menurut Mochtar Mohamad, koalisi PG dengan PDI Perjuangan memiliki posisi yang strategis dalam membangun Indonesia di masa datang dan itu bisa terlihat jelas dalam kesepakatan yang ditandatangai Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri usai pertemuan yang digelar di Jalan Imam Bonjol 66, Jakarta itu kemarin.
“Dari lima butir kesepakatan yang ditandatangani oleh Ibu Mega dan Pak Jusuf Kalla, menunjukkan betapa kedua partai memiliki visi dan misi serta komitmen yang kuat tentang Indonesia masa depan
BACA JUGA: Palestina Beri Penghargaan 20 Lembaga di Indonesia
Selain itu, butir-butir yang tertuang dalam kesepakatan itu menunjukkan bahwa kedua parpol memiliki pengalaman yang sama serta memahami bagaimana etika dan kultur politik di Indonesia ,” papar Mochtar.Sebab itu, sambung Mochtar, pertemuan JK dan Megawati itu akan menjadi lokomotif politik yang berdaya besar untuk menarik parpol lainnya segera bergabung
Mochtar kemudian menjelaskan, bahwa PG maupun parpol lainnya merasa lebih nyaman jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan
BACA JUGA: Syahrial Oesman Dituduh Menyuap DPR
Menurutnya, jika koalisi itu nantinya sepakat mengusung Megawati sebagai calon presiden, tentunya parpol lain akan mendapat porsi yang seimbang dalam penyusunan kabinet.“Kalau Ibu Megawati sudah jadi presiden, kader PDI Perjuangan yang punya potensi tidak akan ngotot untuk duduk dalam kabinet
BACA JUGA: Abdul Hadi Janji Beber Aliran Dana Kampanye Hasil Suap
Tidak akan lebih dari dua kursi yang diambil PDI Perjuangan,” paparnya.Dengan demikian, tambah Mochtar, parpol lain yang tergabung dalam koalisi bakal memperoleh porsi yang proporsional dalam kabinetBahkan, jika parpol lain memiliki capres ataupun cawapres, kemungkinan besar bakal menempatkan kadernya pada posisi menteri koordinator atau pada posisi Ketua Dewan Penasihat Presiden,” imbuh Mochtar.
Namun demikian, Direktur Pro Mega Center itu mengingatkan, bahwa sebaiknya koalisi itu sudah harus terbangun sebelum pemilu legislatif 9 April mendatang.
“Kalau koalisi itu dibangun setelah 9 April, itu sama saja dengan membunuh kadernya sendiri karena mereka akan ditinggal sendirianSaya yakin, parpol sekarang ini sebenarnya sudah mampu mengukur kekuatan mereka dalam pemilu legislatif mendatangMana ada parpol yang bertarung tapi tidak bisa mengukur kekuatan dan kemenangan yang bakal mereka raihItu kan aneh,” tandasnya lagi.(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chandra Antonio Tan Divonis 3 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi