JK Minta Menteri Hanif Genjot Pelatihan Vokasi

Rabu, 08 November 2017 – 16:58 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menaker Hanif Dhakiri dan Menristekdikti M Nasir Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, Selasa (7/11). Foto: Humas Kemristekdikti

jpnn.com, SOLO - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pelatihan vokasi di balai latihan kerja (BLK).

JK, sapaan karib Jusuf Kalla, berharap BLK mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di dunia industri.

BACA JUGA: Menaker: BLK Harus Dengar Masukan Generasi Milenial

"Saya mengapresiasi pelatihan bergabung dengan produksi atau sebaliknya," ujar JK saat mengahdiiri forum silaturrahmi pengurus dan mahasiswa Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/11).

Menurut JK, kalangan mahasiswa maupun peserta pelatihan vokasi tidak boleh hanya dibekali teori.

BACA JUGA: Wapres JK Minta Menaker Genjot Pelatihan Vokasi

Mereka juga harus mampu mempraktikkan dan menjalankan proses produksi.

"Perkembangan teknologi dewasa ini sangar luar biasa. Pendidikan harus mendahului industri," kata JK.

BACA JUGA: Industri Rokok Jadi Tantangan Tersendiri Bagi Pemerintah

Dia menambahkan, setiap negara membutuhkan industri. Sebab, industri mampu menyediakan banyak lapangan kerja.

Selain itu, keterlibatan dunia industri dalam menggalakkan pendidikan dan pelatihan vokasi juga sangat penting.

"Apabila ingin mendidik, bukan hanya menggabungkan teori dan praktik, tapi dengan produksi juga," ungkap JK.

Forum silaturrahmi pengurus dan hahasiswa ATMI tersebut juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.

"ATMI bisa menjadi contoh untuk memperbaiki kualitas BLK di daerah lain," imbuh JK.

Sementara itu, Hanif mengungkapkan, saat ini Kemnaker tengah menggenjot pelatihan vokasi di BLK dan terus membenahi sarana dan prasarana pelatihan.

Kemenaker juga terus melakukan percepatan peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja melalui program Reorientasi, Revitalisasi, dan Rebranding (3R) BLK.

Melalui 3R, kurikulum BLK disusun melibatkan professional. Peralatan juga diperbaiki.

Peserta mendapatkan sertifikasi keahlian. Dengan demikian, alumni BLK memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan industri.

“Untuk mempercepat peningkatan daya saing dan kompetensi tenaga kerja, saya telah menetapkan tiga balai besar pengembangan pelatihan kerja dalam program 3R tahap pertama. Yaitu BBPLK Bekasi, BBPLK Serang, dan BBPLK Bandung.” ungkap Hanif.

Selain itu, Kemnaker juga menjadikan program pemagangan nasional yang diselenggarakan di lingkungan industri sebagai salah satu unggulan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja.

Proses pemagangan yang dijalani peserta magangan mengacu kepada suatu jabatan tertentu di dunia kerja.

Dengan begitu, setelah proses magang selesai, alumni bisa langsung terserap pasar kerja.

Sebab, mereka memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia industri. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Harus Perbanyak Bursa Kerja untuk Kurangi Pengangguran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler