JAKARTA - Beberapa pekan terakhir, capres dari Golkar, Jusuf Kalla (JK) banyak melakukan roadshow politik dengan mendekati ulama Nahdhatul Ulama (NU)Hampir tiap pekan, JK selalu aktif mengunjungi kantong-kantong suara NU di Jawa.
Beberapa kantong masa NU yang didekati diantaranya Pondok Krapyak Yogyakarta di bawah pimpinan KH Warsun Munawwir dan KH Zainal Abidin Munawwir
BACA JUGA: Mega-Pro Pemanasan di Rengasdengklok
JK juga ke Pondok API Tegalrejo, Magelang, yang diasuh KH Abdurrahman Chudlori, Pondok Habib Lutfi di Pekalongan, dan Pondok KH Dimyati Rois di Kendal, Jateng.Di Jateng, JK sudah menyambangi Pondok Langitan Widang, Tuban pimpinan KH Abdullah Faqih, Pondok Salafiyah Syafiiyah Asembagus Situbondo didirikan KH As'ad Syamsul Arifien tapi sekarang dipimpin KH Fawaid As'ad Syamsul Arifien
Pendekatan JK ini dinilai Pengamat politik Universitas Airlangga, Prof Dr Kacung Marijan MA, langkah yang sangat tepat. "Para kiai sebagian besar juga lebih dekat dengan JK
BACA JUGA: JK : Bangun Negeri dengan Otot dan Otak Sendiri
Harapannya, suara pemilih di kalangan warga NU sejalan tak berbeda dengan aspirasi politik kiainya," tegas Kacung ketika dihubungi JPNN, Sabtu (6/6).Menurut akademisi yang akrab disapa dengan panggilan Cak Kacung ini, JK diuntungkan dengan latar belakangnya sebagai warga NU sehingga berpeluang menggaet dukungan warga Nahdhiyyin (warga NU)
BACA JUGA: Prabowo Janjikan Hapus Outsourcing
Hanya JK representatif warga NUDi NU JK bukan warga kagetan karena sudah dikenal sebagai aktivis senior NU di Sulawesi SelatanBahkan, ayahnya, Haji Kalla, adalah pendiri NU di Sulawesi Selatan"Untungnya lagi, karena JK tidak mendekati NU nanti disaat pilpres saja, tapi sudah sejak dulu," Tandas Kacung(ysd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran JK-Win Kantongi Dukungan Buruh
Redaktur : Tim Redaksi