JK: Perdebatan Soal Ahmadiyah tak Akan Selesai

Jumat, 18 Februari 2011 – 00:47 WIB

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla menegaskan, siapa dan pihak manapun tidak dibenarkan memukul apalagi membunuh dalam menyikapi setiap perbedaan yang adaApalagi perbedaan itu menyangkut keyakinan beragama

BACA JUGA: Kecurangan CPNS Didominasi Permainan Uang

Menurut Jusuf Kalla, silakan jalankan sendiri-sendiri keyakinan masing-masing.

"Siapa pun, mereka itu (jamaah Ahmadiyah) itu kan juga warga negara
Kalau ada perbedaan, mari kita bicarakanlah

BACA JUGA: Kecurangan CPNS di Sulbar Terparah

Tidak boleh memukul apalagi membunuh karena perbuatan itu melawan hukum dan tidak satupun agama membenarkan itu," kata Jusuf Kalla, sebelum mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, di gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Kamis (17/2).

Dikatakan Jusuf Kalla, Indonesia ini adalah negara yang didasarkan Pancasila dan dengan modal utamanya adalah kebhinekaan
Dengan Pancasila dan kebhinekaan itulah bangsa ini jadi besar.

Menjawab pertanyaan adanya desakan agar Ahmadiyah dijadikan agama baru di Indonesia, menurut Jusuf Kalla, gagasan itu hanya akan jadi debat yang tidak akan pernah selesai

BACA JUGA: Teror Kepala Babi di ITB Masih Diselidiki

"Kita bilang beda, tapi menurut mereka tidakBegitu saja terus, hingga tidak pernah selesai," kata Jusuf Kalla, yang kini jadi Ketua Umum PMI.

Kuncinya, kata Jusuf Kalla, sepanjang Ahmadiyah atau agama manapun tidak melakukan kegiatan penyebaran dan berjalan pada koridornya masing-masing, tidak akan ada masalah, imbuh JK.

Ditanya soal gagasan pembubaran ormas anarkis sebagaimana yang diinstruksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla tidak sepenuhnya sependapat dengan gagasan itu"Pembubaran ormas, itukan tataran norma-normaYang substansi itu, setiap pelanggaran harus dihukum dan hukum harus ditegakkan dimanapun," pungkas JK(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remunerasi Diyakini Bisa Tekan Jaksa Nakal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler