JAKARTA—Kecurangan CPNS yang terjadi di daerah-daerah tetap didominasi permainan uangDi samping modus lainnya seperti tidak objektifnya soal, lulus ujian meski tidak ikut tes, pertukaran nomor dan nilai ujian
BACA JUGA: Kecurangan CPNS di Sulbar Terparah
Modus kecurangan ini selalu terjadi setiap tahunnya dan sulit diberantas.”Ini kita kalkulasikan dari laporan pengaduan yang masuk ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi maupun ke Badan Kepegawaian Negara,” ungkap Deputi SDM Bidang Aparatur Kemenpan-RB Ramli Naibaho di kantornya, Kamis (17/2).
Untuk masalah menyangkut permainan uang, lanjutnya, penanganannya langsung ditangani kepolisian
BACA JUGA: Teror Kepala Babi di ITB Masih Diselidiki
Sedangkan masalah teknis lainnya ditangani Kemenpan-RB.Disebutkan, laporan kecurangan di daerah sebenarnya jumlahnya cukup banyak
BACA JUGA: Remunerasi Diyakini Bisa Tekan Jaksa Nakal
Ketika menerima pengaduan, laporannya dipilahBila laporannya didasarkan pada unsur sakit hati, Kemenpan-RB hanya melakukan klarifikasi sajaSebaliknya bila laporannya disertai bukti akurat, maka akan diturunkan tim verifikasi untuk membuktikan apakah benar laporannya.”Kementerian ini tidak mau gegabah dan negatif thinking dalam menyikapi setiap laporan yang masukKita akan menseriusi laporan yang jelas pelapornya dan ada buktinya,” ujarnya.
Ditanya siapa saja pelapor yang mendominasi laporan kecurangan CPNS daerah, menurut Ramli, lembaga swadaya masyarakat (LSM), anggota DPRD, dan masyarakat"Namun tidak semua LSM dijadikan patokan utama untuk mengirim timHanya LSM yang terdaftar dan punya kredibilitas tinggi saja,” tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo: Jangankan Petani, Sepakbola pun Dipolitisasi
Redaktur : Tim Redaksi