BACA JUGA: Usai Pilpres, BUMN Harus Diaudit
Kini muncul nama baru, yakni Yuddy Chrisnandi, yang bakal bersaing dengan nama besar, seperti Surya Paloh dan Aburizal BakrieYuddy tidak bisa dipandang enteng
BACA JUGA: Yuddy Siap Hadapi Ical dan Paloh
Sebab, dia mendapat restu langsung dari JKBACA JUGA: JK Belum Bersikap, Oposisi atau Gabung SBY
Selama ini, Yuddy adalah juru bicara Tim Kampanye Nasional JK-WirantoSelain itu, dia menjabat ketua Departemen Organisasi, Kepartaian, dan Kaderisasi (OKK) DPP Partai GolkarSebagai anggota DPR, Yuddy dikenal vokal, bahkan sempat mencalonkan diri sebagai presiden
Yuddy menyatakan kesediaannya menjadi calon ketua umum di hadapan sidang pleno DPP di markas Golkar, Jl Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Rabu petang (15/7)Keberaniannya tersebut tak bertepuk sebelah tanganJK yang saat itu memimpin rapat langsung merespons positif niat Yuddy tersebut
"Benar Saudara Yuddy Chrisnandi siap maju sebagai ketua umum dan kita menghargai itu," ungkap JK setelah rapat pleno di hadapan wartawan.
Persyaratan penting yang telah dipenuhi oleh Yuddy, jelas JK, antara lain, calon ketua umum haruslah kader yang sudah menjabat sebagai pengurus harian Golkar minimal satu periode kepengurusanTerkait dengan persyaratan itu, beberapa kandidat lain yang sering muncul di media massa, seperti Abu Rizal Bakrie, Fadel Muhammad, Surya Paloh, dan Sri Sultan Hamengkubuwono X, juga dipastikan lolosHanya, yang membuat berbeda, sebagaimana diakui JK, Yuddy yang pertama menyampaikan niat dan meminta restu di depan forum
Meski tidak disampaikan secara tegas, restu dan dukungan JK kepada Yuddy sudah bisa diprediksiPasalnya, di antara beberapa nama, dialah yang paling loyal membantu JK selama pilpres
Bentuk support JK terhadap Yuddy tampak jelas saat capres nomor urut tiga itu mengajak Yuddy pulang semobil setelah rapat pleno
Lalu, seperti apa sebenarnya kesiapan Yuddy? Dia memiliki beberapa pandangan khusus tentang bagaimana memimpin Partai Golkar ke depanSalah satu prinsipnya adalah keharusan melaksanakan regenerasi di internal partai.
"Ke depan Golkar harus merekrut generasi muda sebanyak-banyaknyaKalau tidak, Golkar hanya akan menjadi fosil yang akan segera masuk museum," paparnya
Masih bertahannya kader-kader senior, menurut Yuddy, menjadi faktor penting yang melahirkan pragmatisme di tubuh GolkarPada akhirnya, regenerasi dan pengaderan partai tidak berjalan(did/jpnn/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Siap Gugat Hasil Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi