jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritisi jajaran pemerintahan dari pusat hingga tingkat kelurahan yang selama ini lebih memilih menyajikan hidangan pembuka berupa buah-buah impor dalam setiap kegiatan. Padahal, kata JK, kualitas buah-buahan dalam negeri tak kalah dibanding buah-buahan yang berasal dari luar negeri.
"Misalnya kalau ada acara baik itu di pusat, bahkan tingkat kecamatan yang saya hadiri, buah yang dihidangkan pasti anggur, apel atau jeruk impor. Kenapa enggak kita kasih mangga atau salak," katanya dalam Rapat Koordinasi Gubernur se-Indonesia dengan pemerintah pusat di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (4/11).
BACA JUGA: Dirut PT Pos jadi Tersangka, BUMN: Ada Dua Nama yang Mirip
Kalau hal-hal seperti ini tidak segera diatasi, JK khawatir Indonesia akan sulit mengejar ketertinggalan yang ada. Karena itu ia mengajak seluruh kepala daerah mulai mengubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik.
Selain itu, JK juga mengajak para kepala daerah melakukan penghematan. Paling tidak menurutnya, dengan mengutamakan alokasi anggaran untuk hal-hal yang paling dibutuhkan masyarakat daripada sekadar membangun gedung.
BACA JUGA: Mursidah Antar Arsyad Melapor ke Mabes Polri Naik Kopaja
"Misalnya terkait anggaran bantuan desa, mungkin lebih diutamakan untuk memerbaiki pengairan bagi petani terlebih dahulu. Nah kalau ada anggaran lebih, baru untuk memerbaiki kantor desa," katanya.
Semangat tersebut dikemukakan JK, karena pemerintah telah mencanangkan program penghematan di semua sektor. Bahkan meski ada pembentukan kementerian baru, tetap tidak dilakukan pembangunan gedung baru, atau merekrut pegawai baru. Karena itu sikap yang sama juga menular ke daerah, untuk dilakukan bersama-sama.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Masih Berkabung, Pemeriksaan Angelina Sondakh Dijadwal Ulang KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah tak Jalankan One Stop Service, Presiden Ancam Stop DAK
Redaktur : Tim Redaksi